Syeh Muharram Terharu, Warga Aceh Besar Tak Mau Disogok!

  • Bagikan
Bupati Aceh Besar terpilih, Muharram Idris alias Syeh Muharram, saat menyampaikan pidato pada acara syukuran dan doa bersama di lapangan bola kaki Peukan Bada Aceh Besar, Kamis 12 Desember 2024. Foto: MITRABERITA

MITRABERITA.NET | Pasangan calon bupati-wakil bupati Aceh Besar Muharram Idris Syeh Muharram dan Syukri A Jalil menggelar acara syukuran dan doa bersama setelah memenangkan Pilkada Aceh Besar tahun 2024.

Acara yang dihadiri puluhan ribu orang dari 23 kecamatan se-kabupaten Aceh Besar itu digelar di lapangan bola kaki Peukan Bada, Aceh Besar, Kamis 12 Desember 2024.

Dalam kesempatan tersebut, bupati terpilih Muharram Idris alias Syeh Muharram mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada masyarakat Aceh Besar yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya dan Syukri A Jalil untuk memimpin Aceh Besar lima tahun ke depan.

Syeh Muharram juga merasa terharu dan bangga dengan masyarakat Aceh Besar yang berani menolak politik uang pada Pilkada Aceh Besar tahun 2024. Sehingga, kemenangan pasangan calon bupati-wakil bupati Aceh Besar dari jalur independen itu murni kemenangan rakyat.

“Ingin perubahan, masih ada orang Aceh Besar yang tidak mau berbuat sogok-menyogok, Alhamdulillah, luar biasa! Kemenangan kita hari ini yang diberikan oleh Allah adalah kemenangan yang bersih, walaupun tidak ada partai politik bersama kita,” ujar Syeh Muharram dalam pidatonya.

Dalam kesempatan itu, Syeh Muharram menegaskan bahwa di dalam kalangan tim Commando Independen tidak ada pejabat, anggota dewan atau pengusaha kaya, dan tanpa sogok-menyogok.

Saat menceritakan sejarah dan kisah perjuangan orang Aceh yang berani sejak masa penjajahan Belanda, Syeh Muharram juga mengungkap banyak orang yang menolak memberikan dukungan untuk dirinya dan Syukri A Jalil dalam Pilkada 2024.

Syeh Muharram yang juga eks Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) wilayah Aceh Rayeuk itu ikut menceritakan bagaimana para pejuang Aceh melawan dan mengusir Belanda, termasuk sejarah Jepang, perang saudara di Aceh atau yang dikenal dengan Perang Cumbok, hingga perang GAM dengan Pemerintah Republik Indonesia, termasuk tentang Milad GAM, dan tsunami.

Tujuan ia menceritakan sejarah perjuangan orang Aceh yang gagah berani tersebut untuk mengungkapkan jati diri orang Aceh yang dulunya tidak mengenal takut dalam berjuang membela bangsa dan negara dari penjajahan.

Syeh Muharram dan Syukri A Jalil menyantuni anak yatim, saat acara syukuran dan doa bersama, di lapangan bola kaki Peukan Bada, Kamis 12 Desember 2024. Foto: MITRABERITA

Karena itu, ia berharap generasi muda Aceh khususnya generasi muda Aceh Besar, ke depan lebih mengenal siapa dirinya yang sebenarnya. Ia berharap generasi Aceh Besar ke depan menjadi orang-orang yang berani untuk mendukung perubahan ke arah yang lebih baik.

“Kemarin banyak sekali orang yang ketakutan pada saat Pilkada. Tidak enak si pulan sudah bantu saya, keuchik semua sembunyi, DPR semua sembunyi, semuanya sembunyi seolah tidak terlibat, padahal dia tahu bahwa kita ingin perubahan, tapi merasa tidak enak dan takut, itulah bangsa yang tidak tahu sejarah,” kata Syeh Muharram, dalam bahasa Aceh.

Walaupun demikian, Syeh Muharram mengajak semua pihak ke depan mau bersatu dalam membangun Aceh Besar lebih baik, karena menurutnya masih banyak hajat masyarakat kita yang belum terpenuhi,” katanya.

“Jadi kami berharap kepada DPR Aceh Besar, mari kita bergandengan tangan untuk bersama kita pikirkan kemaslahatan Aceh Besar ke depan, insyaallah,” ajak Syeh Muharram disambut tepuk tangan hadirin.

Di akhir pidatonya, Syeh Muharram juga kembali mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah memilihnya dan menghadiri acara syukuran dan doa bersama, yang relatif berpanas-panasan di bawah terik matahari.

“Terima kasih yang tak terhingga kepada anda semua yang telah bersedia hadir walaupun di bawah panasnya sinar matahari, tunggu sebentar lagi, insyaallah panas sehari mudah-mudahan Allah buat sejuk lima tahun ke depan,” pungkasnya.

  • Bagikan