MITRABERITA.NET | Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris, yang akrab disapa Syeh Muharram, memimpin langsung Rapat Koordinasi (Rakor) Camat se-Kabupaten Aceh Besar di Meuligoe Bupati Aceh Besar, Kota Jantho, Rabu 18 Juni 2025.
Rakor ini menjadi momen penting konsolidasi pemerintahan daerah untuk memperkuat pelayanan publik di tingkat kecamatan, sekaligus percepatan pelaksanaan program-program prioritas daerah.
Dalam arahannya, Syeh Muharram menekankan pentingnya peran strategis camat sebagai pemimpin di garis terdepan pemerintahan. Ia meminta para camat tampil sebagai pemimpin yang responsif, dekat dengan masyarakat, dan cepat dalam mengambil keputusan.
“Camat bukan hanya kepala wilayah administratif. Camat adalah perwakilan bupati di tingkat kecamatan. Maka, saudara-saudara harus mampu memahami denyut kehidupan masyarakat dan menyatu dalam persoalan mereka,” tegas Syeh Muharram.
Ia menegaskan pentingnya kepekaan terhadap persoalan rakyat, serta menuntut camat untuk lebih proaktif dalam menangani keluhan warga.
“Jika ada masyarakat mengeluh, turun langsung ke lapangan. Jangan menunggu laporan masuk meja, baru bertindak. Warga butuh kehadiran kita, bukan sekadar prosedur,” ujarnya.
Rakor ini juga membahas sejumlah isu krusial daerah, seperti percepatan penurunan stunting, penguatan ketahanan pangan lokal, optimalisasi Dana Desa, serta kesiapsiagaan terhadap potensi bencana, terutama di wilayah-wilayah rawan.
“Kita menghadapi berbagai tantangan, mulai dari inflasi, ketahanan ekonomi, hingga penanggulangan stunting. Semua itu membutuhkan kerja kolektif dari semua pihak, terutama camat sebagai pemimpin garda depan,” ujar Syeh Muharram.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyerukan pentingnya menjaga stabilitas wilayah, merawat budaya lokal, dan membina kehidupan sosial yang harmonis di tengah masyarakat.
“Jaga komunikasi yang baik dengan keuchik, tokoh adat, dan tokoh agama. Bangun kolaborasi yang sehat, jangan biarkan ego sektoral menghambat pelayanan kepada rakyat,” pesannya.
Tak kalah penting, Syeh Muharram mendorong camat untuk terus berinovasi dan mencari terobosan baru dalam meningkatkan pelayanan publik.
“Kita tidak butuh camat yang hanya menunggu perintah. Yang kita butuhkan adalah pemimpin wilayah yang punya inisiatif, yang kreatif, dan mampu membaca peluang di tengah keterbatasan,” tegasnya.
Menutup arahannya, Syeh Muharram mengajak seluruh camat untuk memperkuat etos kerja dan loyalitas kepada masyarakat, terutama menyongsong semester kedua 2025 yang dianggap sebagai periode krusial dalam pencapaian target pembangunan.
“Tinggalkan zona nyaman. Mari kita fokus bekerja dan hadir sebagai pelayan terbaik bagi rakyat. Tidak ada waktu untuk saling menyalahkan. Yang ada hanyalah kesempatan untuk berbuat lebih baik,” pungkasnya.
Editor: Redaksi