Syeh Muharram: Mahasiswa adalah Pelopor Perubahan

Syeh Muharram: Mahasiswa adalah Pelopor Perubahan. Foto: MC Aceh Besar

MITRABERITA.NET |  Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris (Syeh Muharram) menegaskan mahasiswa merupakan pelopor perubahan. Hal itu disampaikan Syeh Muharram dalam pembekalan KKN Reguler XXVI Universitas Syiah Kuala (USK) yang digelar di Hall Gedung AAC Prof. Dayan Dawood, Banda Aceh, Senin 16 Juni 2025.

Dalam suasana yang awalnya hangat, Syeh Muharram menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap isu pemindahan administrasi empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara, yang menurutnya bisa mengancam semangat perdamaian pasca MoU Helsinki 2005.

“Kenapa baru 20 tahun damai, wilayah Aceh sudah diberikan ke provinsi lain? Jangan sampai kedamaian ini ternodai oleh keputusan pemerintah pusat. Kalau pulau itu tidak dikembalikan, jangan salahkan rakyat Aceh jika kehilangan kepercayaan kepada pemerintah pusat,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa perdamaian di Aceh dijaga dengan susah payah dan tidak boleh dikotak-atik oleh keputusan politik yang sembrono.

“Kita di Aceh menjaga perdamaian ini dengan hati-hati. Jangan hancurkan kepercayaan rakyat. Jangan buat gaduh. Hargai perdamaian ini,” katanya dengan nada serius.

Lebih lanjut, Syeh Muharram mengajak mahasiswa untuk tidak hanya belajar secara akademis, tetapi juga hadir sebagai agen perubahan sosial di masyarakat.

Ia menyoroti permasalahan struktural seperti irigasi yang dikuasai segelintir orang, petani yang kesulitan menjual hasil panen, dan pelaku UMKM yang belum terkoneksi ke pasar.

“Petani kita itu semangat menanam, tapi saat panen mereka trauma. Hasil melimpah, tapi tak tahu dijual ke mana. Begitu juga di Lhoknga, hampir semua rumah bikin kue lebaran, tapi akhirnya rugi karena tak tahu cara memasarkannya,” ucapnya.

Syeh berharap para mahasiswa bisa menjadi jembatan solusi di tengah masyarakat, menghidupkan kembali semangat gotong royong dan literasi ekonomi desa melalui program KKN bertema “Revitalisasi dan Komersialisasi Produk Unggulan Gampong.”

“Adik-adik semua punya peran untuk membuktikan bahwa ilmu itu harus hadir di tengah masyarakat,” pungkasnya.

Editor: Redaksi