Sampai Sekarang Barcelona Belum Terima Kekalahan dari Inter Milan: Masih Salahkan Wasit

Sampai Sekarang Barcelona Belum Terima Kekalahan dari Inter Milan: Masih Salahkan Wasit. Foto: AFP

MITRABERITA.NET | Luka Barcelona tampaknya belum mengering. Sehari setelah tersingkir secara dramatis di semifinal Liga Champions, bara amarah di kubu Blaugrana masih menyala.

Bukan hanya karena kegagalan lolos ke final, tetapi karena satu nama yaitu, Szymon Marciniak. Wasit asal Polandia itu kini menjadi musuh bersama di Catalunya.

Tuduhan berat dilayangkan langsung oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta, yang menuding sang pengadil sebagai penyebab utama kegagalan mereka melaju ke partai puncak.

“Kami berjuang untuk mencapai final di Munich, tetapi tidak berjalan seperti itu,” ujar Laporta dengan nada getir, dikutip dari Marca.

“Pada dasarnya, itu terjadi karena keputusan wasit yang tidak menguntungkan kami,” katanya yang masih kesal setelah gagal tim besutannya gagal ke final Liga Champions.

Kemarahan Laporta mencerminkan suasana hati seisi Camp Nou yang merasa dirampok harapan mereka.

Dalam pertandingan yang berlangsung panas di Giuseppe Meazza pada Selasa 6 Mei 2025, Barcelona kalah tipis dari Inter Milan. Namun di mata para penggemar dan petinggi klub, skor bukan satu-satunya cerita.

Keputusan-Keputusan Kontroversial Marciniak menjadi pusat perdebatan. Mulai dari pelanggaran yang tidak diberi kartu, hingga momen krusial yang dianggap menguntungkan Inter.

Semua itu menjadi bara yang terus dikobarkan oleh manajemen Barcelona, seolah mengatakan: bukan kami yang kalah, tapi kami yang dikalahkan.

Meski kecewa, Laporta mencoba meredam kekecewaan itu dengan pesan untuk bangkit. Ia menekankan pentingnya mentalitas juara guna mengejar gelar La Liga sebagai pelipur lara.

Namun tetap saja, nada getir itu tak bisa disembunyikan, Barcelona belum selesai dengan luka setelah menelan kekalahan dari raksasa Italia tersebut.

Setelah mimpi mengangkat Si Kuping Besar kembali kandas, dan kali ini, mereka tak ingin diam. Munich tinggal angan, dan untuk Barcelona, kegagalan ini lebih dari sekadar skor, ini soal keadilan yang mereka rasa direnggut.

Editor: Tim Redaksi