MITRABERITA.NET | Salwa Keisha, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (FK USK), menyimpan kecemerlangan yang tak hanya secara akademik, tapi juga etis dan spiritual.
Bukan sekadar mahasiswa berprestasi, Salwa kini menjadi sorotan nasional setelah menyabet Juara I Lomba Esai Nasional KOMISI III, sebuah kompetisi bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Nursing Islamic Club (NIC) Media Ashihah, Fakultas Keperawatan USK.
Dalam kompetisi tersebut, Salwa menggugah ruang publik akademik lewat tulisannya yang berjudul: “Gen Z di Ujung Jarum: Menimbang Estetika Medis dalam Timbangan Bioetika Islam.”
Esai ini bukan hanya kaya teori, tapi juga menyuarakan kegelisahan sosial, tren filler, botox, dan estetika instan yang digandrungi remaja masa kini, dibedah tajam oleh Salwa melalui lensa bioetika Islam dan maqashid syariah.
“Saya menulis ini bukan untuk menghakimi, tapi untuk mengingatkan. Kecantikan tidak boleh mengorbankan kesehatan mental dan spiritual. Islam tidak menghalangi kita untuk merawat diri, tetapi harus ada nilai yang mendasarinya,” kata Salwa kepada MITRABERITA.NET, Selasa 29 Juli 2025.
Bukan hanya kritik, Salwa juga hadir dengan solusi: panduan etik Islam untuk klinik kecantikan, edukasi etika tubuh bagi remaja, hingga platform konsultasi daring berbasis bioetika Islam.
Kemenangan Salwa disambut meriah oleh FK USK dan Ikatan Mahasiswa Berprestasi (IKANMAS). Dr. Rina Suryani Oktari, Wakil Dekan III FK USK, menyebut Salwa sebagai simbol mahasiswa kedokteran yang lengkap: ilmiah, etis, dan spiritual.
“Karya Salwa menjadi bukti bahwa mahasiswa FK USK tidak hanya jago soal medis, tapi juga mampu merespons isu kontemporer dengan perspektif Islam yang moderat,” ujar Dr. Rina.
Senada dengan itu, dr. Imam Maulana, Direktur IKANMAS, mengapresiasi dedikasi Salwa yang tetap menonjol meski di tengah padatnya rutinitas akademik.
“Ia inspirasi nyata. Banyak yang bilang kuliah di FK menyita segalanya, tapi Salwa menunjukkan bahwa dengan tekad, prestasi bisa diraih tanpa kehilangan ruh intelektual,” tuturnya.
KOMISI III sendiri mengangkat tema besar: “Illuminating the Path: Islamic Bioethics as a Compass for Ethical Dilemmas in Modern Healthcare,” dan diikuti oleh ratusan mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Menurut panitia, esai Salwa mencuat karena membahas isu yang aktual, kompleks, namun jarang disentuh, apalagi dari perspektif Islam. Gayanya ilmiah, reflektif, dan tetap komunikatif.
Pujian juga datang dari Wakil Rektor III USK, Prof. Dr. Mustanir, M.Sc. yang menyebut Salwa sebagai representasi terbaik generasi muda Islam.
“Ia bukan hanya juara, tapi contoh nyata intelektual Muslimah yang mampu menjembatani ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama dalam lanskap modern,” tegas Mustanir.
Lebih dari sekadar kemenangan lomba, prestasi Salwa menjadi penanda penting bahwa Aceh dan USK tengah melahirkan generasi baru pemikir Islam yang progresif, reflektif, dan solutif.
Di balik jas putih kedokteran dan lembaran diktat tebal yang biasa menumpuk di meja belajarnya, Salwa Keisha, berdiri penuh optimisme di barisan depan sebagai wajah masa depan Indonesia yang cerdas dan beretika.
Editor: Redaksi