MITRABERITA.NET | Rendahnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2025 kembali menuai sorotan publik, di tengah terpuruknya kondisi ekonomi rakyat Aceh.
Hal itu mencuat setelah Sekda Aceh, Muhammad Nasir, dalam apel pagi di halaman Kantor Gubernur Aceh, Senin 25 Agustus 2025, mengingatkan bahwa serapan anggaran tahun berjalan belum sesuai dengan target yang diharapkan.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dan kebijakan publik, Dr. Usman Lamreung, menilai lemahnya kinerja sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) menjadi faktor utama.
Menurutnya, sebagian kepala SKPA masih terjebak dalam ketidakpastian posisi, lantaran merasa was-was apakah akan dipertahankan atau justru dicopot oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf.
“Jadi kepala SKPA masih ragu-ragu, apakah akan tetap menjabat atau diganti. Keraguan ini berimbas pada kinerja yang tidak maksimal, padahal gubernur dan wakil gubernur Aceh berharap mereka bekerja optimal,” ujar Usman kepada wartawan MITRABERITA.NET, Senin 25 Agustus 2025.
Padahal, sebelumnya Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem telah menegaskan bahwa pejabat yang mampu menunjukkan kinerja baik akan tetap dipertahankan.
Hal ini disampaikannya dalam pelantikan pejabat beberapa waktu lalu. Namun, kenyataannya serapan APBA masih rendah, dan dikhawatirkan berpengaruh pada lobi anggaran yang sedang diperjuangkan Gubernur Aceh ke Pemerintah Pusat.
Menurut Usman, kondisi ini tidak hanya memperlihatkan lemahnya keseriusan SKPA dalam mengelola program dan kegiatan, tetapi juga merugikan rakyat Aceh yang seharusnya merasakan manfaat pembangunan.
“Maka sudah saatnya Gubernur Aceh melakukan evaluasi menyeluruh terhadap para kepala SKPA,” kata Usman Lamreung yang juga Direktur Emirate Development Research (EDR).
Usman Lamreung menyarankan kepada Sekda Aceh agar segera melakukan pemetaan terhadap dinas-dinas dengan tingkat serapan anggaran lemah.
Langkah tersebut, katanya, penting untuk memastikan tindak lanjut berupa peningkatan kinerja melalui monitoring dan evaluasi (monev) yang ketat.
“Segera petakan dinas dinas yang kinerjanya lemah dan berikan peringatan keras. Ini sebagai upaya tindakan nyata agar serapan anggaran benar-benar meningkat,” pungkasnya.
Penulis: Hidayat | Editor: Redaksi