EKONOMI & BISNIS

Rumah Garam Aceh Diharapkan Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat

×

Rumah Garam Aceh Diharapkan Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Plt Kepala Diskopukmdag Aceh Besar, Drs. Sulaimi, saat foto bersama pada Grand Opening CSR Rumah Garam Aceh Peduli Koperasi Merah Putih Desa di Gampong Lamtheun, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, Jumat 24 Oktober 2025. Foto: MC Aceh Besar

MITRABERITA.NET | Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mendorong penguatan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal melalui program CSR Rumah Garam Aceh Peduli Koperasi Merah Putih Desa yang diresmikan di Gampong Lamtheun, Kecamatan Darul Imarah, Jumat 24 Oktober 2025.

Plt Kepala Diskopukmdag Aceh Besar, Drs. Sulaimi, menegaskan bahwa inisiatif ini menjadi langkah nyata memperkuat kemandirian ekonomi desa dan koperasi.

Program CSR Rumah Garam Aceh ini diinisiasi sebagai bagian dari gerakan pemberdayaan masyarakat dan koperasi desa melalui peningkatan daya saing produk garam lokal hasil produksi petani Gampong Pasi, Kecamatan Lhoong.

Dalam sambutannya, Drs. Sulaimi menyampaikan apresiasi atas dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, BUMN, dan lembaga keuangan yang ikut berkontribusi.

“Alhamdulillah, garam ini asli dari daerah kita sendiri. Ini bukti bahwa Aceh Besar memiliki potensi besar menghasilkan produk lokal berkualitas,” ujarnya.

Sulaimi berharap kehadiran Rumah Garam Aceh mampu menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat peran koperasi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Pemerintah akan terus memberi dukungan penuh agar produk garam Aceh dapat menembus pasar luas dan menjadi kebanggaan daerah,” tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Rumah Garam Aceh, T. Tansri Jauhari, S.E., menjelaskan bahwa program CSR ini berbentuk bantuan barang dagang bagi koperasi, bukan hibah tunai.

Melalui skema ini, koperasi bisa memasarkan garam secara mandiri dengan harga terjangkau, hanya Rp8.000 per kilogram, lebih murah dibandingkan pasaran.

“Dari setiap kilogram garam yang terjual, kami sisihkan Rp200 untuk kegiatan sosial dan pengembangan usaha masyarakat,” ujar Tansri.

Program ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk PT PLN, Bank Indonesia, BSI, dan akademisi UIN Ar-Raniry, untuk memberikan pendampingan teknis, pelatihan pembuatan garam beryodium, serta pengemasan higienis sesuai standar SNI dan BPOM.

“Melalui pelatihan bersertifikat dan pengelolaan berkelanjutan, kami ingin petani garam Aceh benar-benar mandiri dan kompetitif. Ini adalah garam dari tanah kita, untuk kesejahteraan kita,” tambahnya.

Dalam acara tersebut, Plt Kadiskopukmdag Aceh Besar menyerahkan bantuan CSR secara simbolis kepada perwakilan tiga koperasi desa: Lamtheun, Jawa, dan Geuceu, disaksikan Forkopimcam, perwakilan bank, dan para kepala gampong.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, program Rumah Garam Aceh diyakini menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekonomi kerakyatan Aceh Besar sekaligus membuka jalan menuju kemandirian desa berbasis potensi lokal.

Editor: Redaksi

Media Online