MITRABERITA.NET | Pemerintah Kota Banda Aceh bergerak cepat merespons keresahan masyarakat mengenai banyaknya pelanggaran syariat Islam di kawasan Ulee Lheue, Banda Aceh.
Kawasan yang menjadi salah satu tujuan wisatawan di Banda Aceh setiap akhir pekan itu, ternyata selama ini dianggap kawasan yang rawan maksiat.
Untuk itu, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’duddin Djamal mengumumkan kebijakan strategis melalui unggahan video singkat di akun Instagram dan akun TikTok pribadinya.
Dalam pernyataannya, Illiza menyampaikan bahwa Ulee Lheue sebagai kawasan strategis perlu pengawasan ketat, tidak hanya dari sisi penerapan syariat Islam, tetapi juga dalam aspek mitigasi bencana.
Sebagai langkah konkret, Pemko Banda Aceh akan memasang kamera pengawas (CCTV) yang beroperasi selama 24 jam di sejumlah titik yang dianggap rawan.
Tak hanya itu, dua pos penjagaan akan dibangun secara representatif oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) guna memastikan pengawasan ketat itu berjalan efektif.
“Ini merupakan bagian dari langkah cepat Pemko dalam memastikan kawasan Ulee Lheue tetap aman, tertib, dan nyaman, baik untuk warga maupun wisatawan,” ujar Illiza, dikutip MITRABERITA.NET, Selasa 22 April 2025.
Selain aspek keamanan, penataan kawasan juga menjadi perhatian serius. Pemko akan menertibkan zona Pedagang Kaki Lima (PKL) agar aktivitas ekonomi tetap berjalan tanpa mengganggu estetika dan kenyamanan kawasan wisata.
Sebagai upaya mendukung langkah ini, pemerintah juga akan menambah lampu penerangan di titik-titik yang selama ini dinilai warga gelap dan perlu diperhatikan.
Untuk menjalankan rencananya, mantan anggota DPR RI itu juga telah meminta dukungan dari Gubernur Aceh dan Wali Nanggroe Aceh untuk mewujudkan kawasan Ulee Lheue yang lebih tertib, bersih, dan bermartabat.
Dengan langkah ini, Pemko Banda Aceh menegaskan komitmennya menjaga marwah syariat Islam sekaligus mengembangkan kawasan wisata yang aman dan nyaman bagi semua.
Penulis: Hidayat | Editor: Redaksi