MITRABERITA.NET | Program Swasembada Pangan dan Serapan Gabah (Sergab) yang dicanangkan pemerintah menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Salah satu kendala utama yang dikeluhkan petani adalah lambatnya penyaluran pupuk dan benih serta keterbatasan kapasitas gudang penyimpanan.
Menanggapi hal ini, Panglima Kodam Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal menegaskan komitmen Kodam IM dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Asisten Teritorial Kasdam IM, Kolonel Inf Fransisco melakukan peninjauan langsung ke sejumlah wilayah di bawah Korem 011/Lilawangsa guna mengidentifikasi kendala yang dihadapi petani serta mencari solusi yang tepat.
Dalam kunjungan ke Kodim 0102/Pidie pada 10 Maret 2025, ditemukan bahwa serapan gabah kering panen (GKP) mencapai 5.871 ton, dengan beras terserap sebanyak 1.770 ton.
Namun, kendala yang mencuat adalah keterlambatan distribusi pupuk dan benih serta kurangnya kapasitas gudang penyimpanan sekitar 2.500 ton dari total 11.500 ton yang tersedia.
Masalah serupa ditemukan di wilayah lain, seperti Kodim 0111/Bireuen, di mana serapan gabah mencapai 3.396,69 ton, namun banyak petani mengeluhkan ketidaksesuaian dalam penerapan kebijakan subsidi pupuk.
Kesalahan dalam sistem pendataan diduga menyebabkan sejumlah petani yang berhak justru tidak mendapat pupuk bersubsidi.
Di Aceh Utara, keterlambatan distribusi pupuk di tingkat pengecer serta pendangkalan saluran irigasi menjadi tantangan utama.
Sedangkan di Aceh Timur, rendahnya kesadaran petani untuk menjual hasil panen ke Bulog memperburuk situasi. Banyak petani lebih memilih menjual gabah kepada tengkulak yang menawarkan harga lebih tinggi.
Sebagai langkah solutif, Kodam IM berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat distribusi pupuk, mengoptimalkan kapasitas gudang tambahan, serta meningkatkan pengawasan terhadap kebijakan subsidi.
Pangdam IM menegaskan bahwa TNI akan terus mendampingi petani dan memastikan kebijakan ketahanan pangan berjalan efektif di lapangan.
“Dengan sinergi antara TNI, pemerintah, dan masyarakat, kami optimistis berbagai kendala ini dapat segera teratasi, sehingga produksi pangan di Aceh semakin meningkat,” ujar Pangdam IM.