EKONOMI & BISNIS

Punya Aset Nyaris 30 Triliun, Plt Sekda Aceh Dorong Bank Aceh Jadi Bank Devisa

×

Punya Aset Nyaris 30 Triliun, Plt Sekda Aceh Dorong Bank Aceh Jadi Bank Devisa

Sebarkan artikel ini
Punya Aset Nyaris 30 Triliun, Plt Sekda Aceh Dorong Bank Aceh Jadi Bank Devisa. Foto: Adpim Setda Aceh

MITRABERITA.NET | Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Muhammad Nasir, mendorong Bank Aceh Syariah sebagai bank kebanggaan masyarakat Aceh untuk segera bertransformasi menjadi bank devisa.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-52 Bank Aceh Syariah yang berlangsung di Lapangan Pusdiklat UMKM Bank Aceh, Rabu 6 Agustus 2025.

Menurut Nasir, langkah strategis tersebut sangat penting untuk meningkatkan daya saing Bank Aceh dalam mendukung iklim investasi yang sehat dan inklusif di Bumi Serambi Mekkah.

Terlebih, total aset Bank Aceh per 30 Juni 2025 telah mencapai Rp29,8 triliun, angka yang menempatkannya sebagai salah satu bank daerah terbesar di Indonesia.

“Jangan sampai investasi hadir bank kita tidak siap, kita ingin seluruh proses keuangan investor melalui proses fasilitasi Bank Aceh Syariah,” kata Nasir dalam pidatonya.

Bank devisa merupakan bank yang mendapat izin untuk melakukan transaksi valuta asing, termasuk ekspor-impor, remitansi, hingga investasi lintas negara.

Nasir menilai, status ini penting agar Bank Aceh tidak hanya menjadi pemain regional, tetapi juga mampu mendukung investasi berskala nasional dan internasional.

Ia menekankan bahwa kesiapan Bank Aceh untuk menjadi bank devisa adalah langkah logis mengingat pertumbuhan kinerja yang signifikan, baik dari sisi aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), maupun pembiayaan.

“Kehadiran Qanun Lembaga Keuangan Syariah sudah sangat membantu Bank Aceh untuk tumbuh dan berkembang lebih baik,” ujar Nasir, sembari menegaskan pentingnya peran regulasi daerah dalam menopang kekuatan perbankan syariah.

Dalam laporan keuangannya, Bank Aceh mencatatkan sejumlah capaian impresif hingga pertengahan 2025:

  • Total aset: Rp29,8 triliun (naik 3,82%)
  • Dana Pihak Ketiga (DPK): Rp25,1 triliun (naik 3,9%)
  • Pembiayaan: Rp20,6 triliun (naik 6,64%)
  • Laba: Rp257,7 miliar (lebih tinggi dari tahun sebelumnya)

Nasir menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh sebagai pemegang saham utama akan terus mendukung Bank Aceh dalam memperluas pembiayaan kepada pelaku UMKM serta meningkatkan pendapatan demi peningkatan dividen daerah.

“Kita berharap juga Bank Aceh terus meningkatkan pendapatannya agar deviden yang diterima pemerintah daerah bisa lebih banyak lagi, dengan begitu bisa dimanfaatkan untuk pembangunan,” tambahnya.

Tak hanya unggul secara finansial, Bank Aceh Syariah juga mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional. Sepanjang tahun 2024, bank ini berhasil menyabet 17 penghargaan bergengsi.

Sejumlah prestasi penting yang diraih Bank Aceh Syariah yaitu; Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Penghargaan Antikorupsi dari KPK, Financial Literacy Award dari OJK, dan Bank Umum Syariah Terbaik dari BPKH.

“Bank ini adalah milik kita bersama, rumah besar bagi para petani, nelayan, pelaku UMKM, dan seluruh masyarakat yang ingin melangkah menuju masa depan yang lebih sejahtera,” pungkas Nasir.

Dengan aset hampir Rp30 triliun dan kinerja yang terus menanjak, dorongan agar Bank Aceh Syariah naik kelas menjadi bank devisa bukan sekadar ambisi, tapi juga kebutuhan strategis bagi kemajuan ekonomi daerah dan nasional.

Penulis: Hidayat | Editor: Redaksi

Media Online