Indeks

Pulo Aceh, Permata Tersembunyi yang Terabaikan Pemerintah

  • Bagikan
Objek wisata Pulo Aceh. Foto: Instagram @fhirdhws

Pulo Aceh, sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, adalah “surga” tersembunyi di ujung barat Indonesia. Pulo Aceh menawarkan objek wisata bahari dan alam yang luar biasa, kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan.

Namun, meskipun keindahan alamnya begitu memukau, Pulo Aceh justru terkesan seperti tanah tak bertuan, yang seolah-olah terlupakan oleh perhatian pemerintah, khususnya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Di tengah pesona alam yang menawan, Pulo Aceh menyimpan keunikan yang jarang ditemukan di tempat lain, salah satunya adalah keberadaan menara suar, Mercusuar William’s Torrent III, menara peninggalan kolonial Belanda yang hanya ada tiga di dunia.

Keberadaan mercusuar ini seharusnya menjadi kebanggaan, sebuah ikon yang bisa menarik perhatian wisatawan dari dalam dan luar negeri. Tapi, kenyataannya, mercusuar dan objek wisata lainnya di Pulo Aceh nyaris tidak mendapat perhatian yang layak dari pemerintah daerah.

Pulo Aceh seakan terabaikan, dengan kurangnya infrastruktur yang memadai, fasilitas pariwisata yang minim, dan hampir tidak ada event atau kegiatan yang diselenggarakan untuk menarik wisatawan.

Padahal, dengan sedikit alokasi anggaran pembangunan yang lebih tepat sasaran, sektor pariwisata di Pulo Aceh bisa berkembang pesat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.

Banyak objek wisata menawan lainnya di Pulo Aceh, seperti pantai-pantai berpasir putih yang belum tersentuh, hutan tropis yang masih alami, serta kekayaan budaya dan keramahan penduduknya yang menanti untuk dipromosikan.

Sayangnya, ketidakpedulian dinas terkait terhadap potensi pariwisata ini menunjukkan kelemahan dalam perencanaan dan pengelolaan sektor kebudayaan dan pariwisata.

Sehingga, Pulo Aceh yang sudah puluhan tahun berharap dan menanti sentuhan kemajuan, malah sama sakali tidak merasakan kepedulian ditengah begitu melimpahnya anggaran pada dinas tersebut.

Pulo Aceh, yang merupakan salah satu pulau terluar Indonesia, seolah dianggap tidak penting bagi pemerintah Aceh. Tidak ada inisiatif nyata untuk mengembangkan kawasan ini, apalagi membuat event-event yang dapat mengundang wisatawan.

Kondisi ini sangat disayangkan, mengingat bahwa sektor pariwisata dapat menjadi penggerak utama bagi perekonomian daerah. Pulo Aceh memiliki segala yang dibutuhkan untuk menjadi tujuan wisata favorit, namun tanpa adanya perhatian yang serius dan kebijakan yang mendukung, potensi tersebut tetap terpendam.

Sudah saatnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh melihat Pulo Aceh dengan mata yang lebih jernih. Alih-alih mengabaikan daerah yang kaya akan keindahan alam dan budaya, pemerintah harus proaktif dalam mengembangkan Pulo Aceh.

Dengan sedikit alokasi anggaran dan perencanaan yang matang, sektor pariwisata di sana bisa berkembang pesat, mampu menciptakan lapangan pekerjaan, dan mengangkat nama Aceh di kancah pariwisata dunia.

Jika tidak, Pulo Aceh akan terus menjadi permata yang terlupakan, padahal Pulo Aceh memiliki potensi untuk bersinar lebih terang dan menjadi mercusuar pariwisata Aceh di masa depan.

Berikut beberapa bukti keindahan Pulo Aceh yang harusnya dapat dikembangkan menjadi destinasi kunjungan wisatawan, jika dinas terkait bisa lebih sedikit peduli.

Objek wisata Pulo Aceh. Foto: Instagram @wisatareligiaceh
Objek wisata Pulo Aceh. Foto: Instagram @awesomeaceh
Objek wisata Pulo Aceh. Foto: Instagram @enjoy_aceh
Objek wisata Pulo Aceh. Foto: Instagram @puloacehvilla

  • Bagikan
Exit mobile version