MITRABERITA.NET| PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Region Aceh mencatat pertumbuhan luar biasa pada produk Cicil Emas sepanjang 2024. Produk ini mengalami lonjakan signifikan hingga 278%, menunjukkan minat tinggi masyarakat terhadap investasi emas berbasis syariah.
Regional CEO BSI Aceh, Wachjono, mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis BSI di Aceh didorong oleh keunikan produk syariah, khususnya bisnis emas dan haji.
“Kami terus memperkuat literasi ke masyarakat agar penetrasi dan inklusi produk ini semakin optimal,” ujarnya, dalam acara media gathering, di gedung BSI Aceh, Rabu 26 Februari 2025.
Wachjono menjelaskan bahwa selain Cicil Emas, produk Gadai Emas BSI di Aceh juga menunjukkan pertumbuhan positif dengan nilai Rp243 miliar, naik 60%.
Menurutnya, hal tersebut membuktikan bahwa emas semakin diminati sebagai alternatif investasi yang menguntungkan karena dianggap sangat aman terhadap inflasi.
Tak hanya emas, Tabungan Haji BSI juga mengalami kenaikan 51% secara tahunan, dengan jumlah nasabah mencapai 198.867 orang dan total dana Rp212 miliar.
Wachjono menegaskan bahwa minat tinggi terhadap produk emas dan tabungan haji ini mendorong pertumbuhan bisnis BSI secara keseluruhan.
Dari sisi kinerja keuangan, BSI Aceh mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp18,67 triliun (tumbuh 11,5%), pembiayaan Rp21,99 triliun (tumbuh 15,8%), dan total aset mencapai Rp23,43 triliun (naik 16,4%).
BSI Aceh kini memiliki 152 kantor cabang, 910 ATM, serta 17.800 BSI Agen yang siap melayani kebutuhan nasabah. Layanan digital juga terus berkembang, dengan pengguna BYOND BSI di Aceh mencapai 408.911 orang per Januari 2025.
“Dengan fokus pada inovasi digital dan pembiayaan berkualitas, kami optimistis BSI akan terus tumbuh dan memperkuat inklusi keuangan syariah di Aceh,” tutup Wachjono.