MITRABERITA.NET | Presiden Prabowo Subianto melantik tiga panglima pasukan elite TNI dalam upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Suparlan Pusdiklatpassus, Bandung, Jawa Barat, Ahad 10 Agustus 2025.
Tiga pucuk pimpinan elite yang dilantik yaitu Letjen TNI Djon Afriandi sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Letjen TNI (Mar) Endi Supardi sebagai Panglima Korps Marinir TNI AL, dan Marsekal Madya Deny Muis sebagai Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU.
Dalam momen yang sama, Presiden Prabowo Subianto juga menunjuk Marsdya Andyawan Martono sebagai Pangkohanudnas.
Selain pelantikan para komandan elite, Prabowo juga menganugerahkan pangkat Jenderal Kehormatan kepada lima purnawirawan TNI berbintang empat, yakni Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, Herindra, Agus Sutomo, (KKO) Ali Sadikin, dan Yunus Yosfiah.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia harus memiliki pertahanan yang kuat untuk menghadapi dinamika geopolitik global tanpa memihak blok manapun.
“Kita tidak ingin menjadi bagian dari konflik antar blok. Tapi kita harus siap menghadapi segala kemungkinan dengan pertahanan yang tangguh,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi penguatan pertahanan nasional, Prabowo meresmikan pembentukan enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru berikut para panglimanya:
- Kodam XIX/Tuanku Tambusai (Riau & Kepulauan Riau) – Mayjen Agus Hadi
- Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (Padang & Jambi) – Mayjen Arief Gajah Mada
- Kodam XXI/Radin Inten (Lampung & Bengkulu) – Mayjen Kristomei Sianturi
- Kodam XXII/Tambun Bungai (Kalimantan Tengah & Selatan) – Mayjen Zainul Arifin
- Kodam XXIII/Palaka Wira (Sulawesi Tengah & Barat) – Mayjen Jonathan Binsar Parluhutan
- Kodam XXIV/Mandala Trikora (Merauke, Papua Selatan) – Mayjen Lucky Avianto
Dengan pelantikan dan pembentukan ini, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga kedaulatan negara melalui penguatan struktur pertahanan hingga ke wilayah terluar Indonesia.
Upacara tersebut dihadiri para pejabat tinggi negara, perwira TNI, serta tokoh nasional. Upacara ini menjadi simbol konsistensi pemerintah dalam memperkuat matra darat, laut, dan udara yang seimbang untuk pertahanan negara.
Editor: Tim Redaksi