MITRABERITA.NET | Korea Utara kembali membuat gebrakan diplomatik dengan menyampaikan pernyataan keras secara terbuka yang mengguncang arena geopolitik global.
Melalui Kementerian Luar Negeri-nya, Pyongyang secara tegas mengecam serangan brutal Israel terhadap Iran, menyebut entitas Zionis sebagai “kanker bagi perdamaian” di Timur Tengah dan biang keladi kehancuran stabilitas dunia.
Pernyataan pedas ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Rakyat Demokratik Korea, dan dirilis oleh kantor berita resmi KCNA, pada Kamis 19 Juni 2025.
Dalam pernyataan tersebut, DPRK menyatakan “kekhawatiran serius” atas eskalasi militer yang dilakukan Israel dan menyebutnya sebagai bentuk nyata “terorisme yang disponsori negara.”
“Serangan Israel terhadap warga sipil Iran adalah kejahatan yang tidak dapat dimaafkan terhadap kemanusiaan,” tegas juru bicara itu, seperti dikutip MITRABERITA.NET pada Jumat 20 Juni 2025.
Lebih lanjut, ia memperingatkan bahwa tindakan provokatif Tel Aviv dapat menyulut “perang habis-habisan” yang mengancam perdamaian regional dan global.
Yang lebih menarik, Korea Utara tak hanya mengarahkan kritik kepada Israel, tetapi juga kepada negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat, yang selama ini dikenal sebagai pelindung utama rezim Zionis.
“Situasi serius yang disaksikan dunia saat ini dengan jelas membuktikan bahwa Israel, yang didukung dan dilindungi oleh AS dan Barat, adalah entitas seperti kanker bagi perdamaian,” bunyi pernyataan itu.
Tak berhenti di situ, pihaknya juga memperingatkan negara-negara Barat agar tidak melakukan intervensi lebih jauh dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Campur tangan dari AS dan sekutunya hanya akan memperburuk situasi dan memperluas lingkaran kehancuran,” tegas mereka yang menyesalkan ikut campur AS dan sekutu.
Hubungan antara Korea Utara dan Iran sendiri memang bukan hubungan biasa. Kedua negara telah menjalin kemitraan strategis selama bertahun-tahun, terutama dalam bidang militer dan teknologi.
Sejak menandatangani perjanjian kerja sama ilmiah dan teknologi pada tahun 2012, keduanya diduga aktif saling mendukung dalam pengembangan sistem rudal dan strategi penghindaran sanksi internasional.
Pernyataan Korea Utara ini menambah tekanan moral dan diplomatik terhadap Israel yang saat ini sedang berada di bawah sorotan tajam dunia internasional, menyusul rentetan serangan terhadap fasilitas sipil di Iran.
Saat ini Israel dihantui rasa takut yang belum pernah mereka rasakan setelah Iran melakukan serangkaian serangan balasan menggunakan raryusan rudal canggih yang menghujam langsung ke jantung kota Tel Aviv.
Editor: Tim Redaksi