MitraBerita | Partai Golkar, yang memiliki tiga kursi di DPRK Banda Aceh, telah memutuskan untuk mendukung pasangan Illiza Saaduddin Djamal dan Afdhal Khalilullah sebagai calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh.
Dukungan ini menambah daftar partai yang mendukung pasangan tersebut, setelah sebelumnya mendapatkan dukungan dari PPP dan Gerindra. Namun, keputusan ini tidak disambut merata di kalangan internal partai.
Ketidakhadiran fungsionaris DPD II Golkar Banda Aceh dalam acara penyerahan B1KWK di DPD I Partai Golkar Aceh menandakan adanya ketidaksepahaman antara elit partai di tingkat provinsi dan fungsionaris di daerah tingkat dua.
Spekulasi beredar bahwa ketua DPD I Partai Golkar Aceh, Teuku Muhammad Nurlif, bersama beberapa elit partai lainnya di tingkat provinsi, diduga memaksakan dukungan untuk Illiza-Afdhal.
Sementara itu, DPD II Golkar Banda Aceh dan fungsionaris di tingkat ranting lebih condong mendukung pasangan Irwan Djohan dan Khairul Amal, yang sebelumnya diusung oleh Partai NasDem dan PKS.
Ketidaksepahaman ini mencerminkan kompleksitas dan dinamika politik yang terjadi menjelang Pilkada Banda Aceh, dengan berbagai kepentingan dan pandangan yang saling bertentangan dalam tubuh partai.
Ketua DPD II Banda Aceh, Sabri Badruddin, yang dikonfirmasi alasan ketidakhadiran dirinya pada penyerahan SK dukungan tersebut melalui WhatsApp, belum memberikan tanggapan.
Sementara itu, Sekretaris DPD II Golkar, Amri Yusuf menyampaikan alasan mengapa dirinya tidak hadir. “Saya masih di jakarta Bang. Besok baru pulang..,” ungkapnya.
“Insyaallah besok sudah ada di Banda Aceh,” kata Amri pada Wartawan MitraBerita, via WhatsApp, Senin malam 26 Agustus 2024.