Peran Penting Iskandar Muda Hasibuan Fasilitasi Kedatangan Menteri Abdul Mu’ti di Aceh

Peran Penting Iskandar Muda Hasibuan Fasilitasi Kedatangan Menteri Abdul Mu’ti di Aceh. Foto: Dokumen untuk MITRABERITA.NET

MITRABERITA.NET | Perhatian publik pendidikan Aceh hari ini tertuju pada sosok Dr. Iskandar Muda Hasibuan, S.Pd., M.I.Kom., Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh.

Ia menjadi motor utama di balik kehadiran Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, ke Aceh, untuk membangun asa pendidikan di Tanah Rencong.

Lewat jalinan komunikasi yang solid dengan Prof. Abdul Mu’ti yang tak lain adalah sahabat seperjuangan dalam dunia pendidikan Islam modern, Iskandar mampu menjembatani antara aspirasi lokal dan kebijakan pusat.

Relasi keduanya tak semata hubungan formal di tingkat dunia pendidikan, namun penuh saling memahami terhadap visi pendidikan berbasis nilai dan karakter.

“Pak Iskandar adalah sosok penggerak. Tanpa banyak bicara, tapi konkret di lapangan. Hubungan beliau dengan Pak Menteri bukan hanya soal jabatan, tapi kesamaan semangat untuk menjadikan pendidikan sebagai pilar utama kebangkitan Aceh,” ujar salah seorang panitia lokal yang enggan disebutkan namanya.

Pada Jumat 27 Juni 2025, Menteri Abdul Mu’ti tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Kedatangannya disambut hangat Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Usman.

Ketua PWM Aceh, para tokoh perempuan Aceh, termasuk Illiza Sa’aduddin Djamal, Hj. Mukarramah, dan sejumlah Kepala SKPA turut hadir menyambut Menteri Abdul Mu’ti.

Dalam prosesi adat khas Aceh, shal disematkan kepada Menteri oleh Wakil Gubernur Fadhlullah, sementara sang istri, Masmidah, menerima sambutan serupa dari Ketua TP PKK Aceh, Marlina Muzakir.

Penyambutan yang sarat makna itu menjadi simbol penghormatan dari masyarakat Aceh atas kehadiran pemimpin pendidikan nasional tersebut ke Tanah Serambi Mekkah.

Tak lama berselang, di bawah terik matahari siang, Menteri Abdul Mu’ti secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan SMK Muhammadiyah Banda Aceh, yang menjadi tonggak awal dari cita-cita besar yang difasilitasi langsung oleh Iskandar Muda Hasibuan.

“Peletakan batu pertama ini bukan hanya tentang membangun gedung, tapi membangun semangat kolektif masyarakat Aceh dalam memperkuat sektor pendidikan,” tegas Abdul Mu’ti di hadapan para tokoh.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyinggung pentingnya melanjutkan warisan gotong royong rakyat Aceh yang pernah menyumbangkan pesawat pertama RI, untuk kini bergotong royong membangun kualitas pendidikan.

Abdul Mu’ti juga menegaskan komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam membenahi infrastruktur pendidikan di tanah air.

“Lebih 10.000 sekolah akan direhabilitasi tahun ini. Kita ingin mengakhiri narasi sekolah roboh. Pendidikan yang bermutu butuh bangunan yang bermartabat,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap peran Muhammadiyah dalam pendidikan vokasi. Ia juga secara khusus menyuarakan harapan besar terhadap pengembangan SMK Penerbangan di Aceh.

“Kami punya sekolah dan bahkan pesawat. Tinggal penyempurnaan administrasi. Kami mohon dukungan dari Pak Menteri agar sekolah pilot di Sumatera ini dapat beroperasi dari Aceh,” kata Fadhlullah.

Editor: Redaksi