TRENDUTAMA

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin untuk Cegah Bahaya HIV-AIDS

×

Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Pengantin untuk Cegah Bahaya HIV-AIDS

Sebarkan artikel ini
Epidemiolog yang juga staf bidang P2P pada Dinas Kesehatan Aceh, Muhammad Jamil, SKM., MKes. Foto: MITRABERITA/ Hidayat

MITRABERITA.NET | Pernikahan bukan hanya tentang penyatuan dua hati, tetapi juga awal dari terbentuknya sebuah keluarga. Di balik kebahagiaan menuju hari pernikahan, ada satu langkah penting yang kerap terlupakan, yaitu pemeriksaan kesehatan calon pengantin (catin).

Langkah ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk tanggung jawab bersama untuk memastikan generasi yang lahir kelak tumbuh sehat dan terbebas dari penyakit menular yang bisa dicegah sejak dini.

Pemeriksaan kesehatan calon pengantin membantu mendeteksi kondisi medis yang mungkin berisiko bagi pasangan atau calon bayi, seperti HIV, Sifilis, dan Hepatitis B, tiga penyakit yang menjadi fokus program Triple Eliminasi Kementerian Kesehatan.

Epidemiolog yang juga staf bidang P2P pada Dinas Kesehatan Aceh, Muhammad Jamil, SKM., MKes, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini penting sebagai upaya pencegahan penularan dari ibu ke anak dan untuk memastikan pasangan siap secara fisik maupun mental dalam membangun keluarga.

“Periksa kesehatan sebelum menikah bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memastikan calon orang tua sehat, sehingga anak yang dikandung dan dilahirkan juga sehat,” ujarnya.

Hal itu disampaikan Muhammad Jamil dalam kegiatan Pembekalan dan Sharing Session Bersama Jurnalis tentang HIV, Sifilis, Hepatitis B, dan Pencegahan Penularan Ibu ke Anak, yang digelar Sahas Inisiatif dan Unicef, di Ivory Kuphi, Seutui, Banda Aceh, Senin 3 November 2025.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang menganggap pemeriksaan pra-nikah sebagai hal tabu atau menimbulkan rasa takut akan penilaian. Padahal, langkah ini bukan bentuk kecurigaan, tetapi wujud cinta dan kepedulian terhadap pasangan serta generasi berikutnya.

Muhammad Jamil menegaskan, pendekatan tanpa stigma dan penuh empati menjadi kunci penting. Pemeriksaan kesehatan justru harus dipandang sebagai langkah bijak dan penuh kasih, bukan sebagai bentuk penghakiman.

Selain calon pengantin, ibu hamil dan pasangannya juga dianjurkan melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi potensi penularan penyakit sejak awal. Begitu pula bagi mereka yang memiliki perilaku berisiko, agar segera melakukan screening di fasilitas kesehatan.

“Dengan deteksi dini, pencegahan dan pengobatan dapat dilakukan lebih cepat, sehingga risiko penularan bisa ditekan secara signifikan,” jelasnya.

Langkah sederhana seperti pemeriksaan kesehatan pranikah adalah investasi besar untuk masa depan keluarga. Ketika calon ayah dan ibu memastikan diri sehat, maka peluang melahirkan anak yang sehat dan kuat pun semakin besar.

“Mari bersama membangun kesadaran bahwa keluarga sehat dimulai dari pasangan yang sehat. Pemeriksaan kesehatan calon pengantin bukan sekadar prosedur medis, tetapi wujud cinta, tanggung jawab, dan harapan bagi generasi Aceh yang lebih baik,” pungkasnya.

Penulis: Hidayat | Editor: Redaksi

Media Online