Indeks

Pemerintah Diminta Perhatikan Sektor UMKM, Koperasi dan Ekraf

  • Bagikan
Dr Amri SE MSi. Foto: Dok untuk MITRABERITA

MITRABERITA.NET | Indonesia memiliki tiga pelaku utama ekonomi, yaitu; negara, swasta, serta UMKM atau koperasi. Masing-masing memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian nasional, namun sejauh ini perhatian yang diberikan terhadap UMKM atau koperasi masih dirasa kurang optimal.

Hal ini menjadi sorotan penting bagi para pengamat ekonomi, termasuk Dr. Amri SE MSi, seorang pengamat ekonomi dan bisnis yang juga akademisi Universitas Syiah Kuala, yang mengingatkan pemerintah untuk memberikan perhatian lebih serius pada sektor UMKM atau koperasi, dan ekonomi kreatif (Ekraf) demi pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Dr. Amri, negara berperan dalam perekonomian melalui BUMN, BUMD, BUMDes, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), sementara swasta mendominasi pasar dengan konglomerasi dan oligopoli yang menguasai industri hilir hingga hulu.

“Hampir semua produk yang tersedia di pasar merupakan hasil produksi dari perusahaan besar. Namun, di balik dominasi sektor swasta, sektor UMKM menjadi kekuatan terbesar dalam perekonomian Indonesia,” ujarnya pada MITRABERITA, pada Sabtu 21 Desember 2024.

Dr Amri mengungkap, ekonomi Indonesia ini dikuasai oleh segelintir orang. Hal itu bisa dilihat dari ketimpangan pendapatan, yang mana angka gini rasio pada Maret 2024 mencapai 0,379, yang mana ketimpangan pendapatan ini tergolong tinggi.

Padahal, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945, perekonomian harus disusun berdasarkan asas kekeluargaan dan usaha bersama. “UMKM dan koperasi menjadi tulang punggung ekonomi rakyat yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah,” katanya.

UMKM yang bergerak di sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan kehutanan, khususnya yang ada di desa, kecamatan, kabupaten, hingga provinsi, memiliki peran strategis dalam menggerakkan roda perekonomian bangsa.

Jika sektor-sektor ini diberdayakan dengan baik, maka ekonomi di tingkat akar rumput akan tumbuh pesat, yang pada gilirannya akan membantu mengentaskan kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Pemerintah pusat dan daerah harus serius memperhatikan UMKM atau koperasi, termasuk sektor ekonomi kreatif, agar distribusi pendapatan jadi merata di seluruh Indonesia,” tegas Dr. Amri.

Menurutnya, azas ekonomi yang dijunjung dalam konstitusi harus dilaksanakan dengan penuh komitmen, sehingga semua lapisan masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan dan kesejahteraan yang merata.

Visi dan misi untuk memperkuat sektor UMKM dan koperasi juga diusung oleh tokoh-tokoh politik nasional, termasuk Presiden Prabowo Subianto, serta pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf-Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh) yang berkomitmen membawa perubahan positif dalam lima tahun ke depan.

Dr Amri menjelaskan bahwa tentang UMKM dan ekonomi kreatif juga merupakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Presiden Prabowo Subianto ingin memantapkan sistem pertahanan keamanan negara kita dengan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru,” katanya, mengutip visi misi Presiden Prabowo.

Dalam poin ketiga misi Prabowo Subianto disebut, “Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.”

Sementara itu, Mualem-Dek Fadh juga memiliki visi-misi untuk melaksanakan kemandirian ekonomi Aceh dengan berbasis pada sektor unggulan Aceh.

“Nah, salah satu yang telah membantu masyarakat Aceh bertahan pada saat pandemi Covid-19 adalah sektor UMKM, maka ini perlu diperhatikan lebih serius ke depan karena sudah terbukti ampuh meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegasnya.

Dr Amri kembali menekankan bahwa menguatkan sektor UMKM dan koperasi bukan hanya soal memperbaiki ekonomi, tetapi juga tentang mewujudkan pemerataan kesejahteraan dan memastikan bahwa setiap warga negara, dari yang berada di kota besar hingga desa-desa terpencil, dapat merasakan manfaat dari pembangunan ekonomi nasional.

“Inilah tantangan besar yang dihadapi pemerintah, maka kita berharap pemerintah lebih serius dalam mewujudkannya demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Ayo bangun Indonesia mulai dari desa. Jika desa maju, kecamatan maju, kabupaten maju, dan provinsi maju, maka Indonesia akan menjadi negara maju atau yang disebut dengan Indonesia Emas seperti yang diimpikan oleh Presiden Prabowo Subianto,” tutupnya.

  • Bagikan
Exit mobile version