Peluang Investasi di Aceh Terbuka Lebar

KPA Luwa Nanggroe Mulai Datangkan Investor ke Aceh. Foto: Dokumen untuk MITRABERITA

MITRABERITA.NET | Kemenangan H. Muzakir Manaf (Mualem) sebagai Gubernur Aceh telah membuka mata semua kalangan untuk melihat berbagai peluang investasi di Aceh. Apalagi, kondisi keamanan di Aceh dipercaya akan semakin baik dan stabil di bawah kepemimpinan Mualem.

Seperti disampaikan Ketua KPA Luwa Nanggroe, Teuku Emi Syamsumi (Abu Salam), di sela-sela acara “Aceh Investment Opportunities 2025”, yang dilaksanakan oleh Komite Peralihan Aceh (KPA) Luwa Nanggroe, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Ahad malam 5 Januari 2024.

Abu Salam menegaskan bahwa kemenangan Mualem tidak hanya menjadi momen penting bagi masyarakat Aceh, tetapi juga menjadi magnet yang menarik para investor global untuk berinvestasi di Tanah Rencong.

“Malam ini seperti kawan-kawan lihat, kami juga mendatangkan beberapa investor dari negeri jiran Malaysia, termasuk Tan Sri Datuk Seri Utama William Cheng dan rombongannya, untuk membicarakan rencana investasi jangka panjang di Aceh,” ungkap Abu Salam kepada media.

Acara yang berlangsung di Ruang Lampineung, Hermes Palace Hotel, turut dihadiri Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA, anggota DPD RI Azhari Cagee, anggota DPRA dari Partai Aceh Hasballah, Kepala Bappeda Aceh Dr. H. T. Ahmad Dadek, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Plt Dirut Bank Aceh, serta tokoh-tokoh penting lainnya.

Pj Gubernur Aceh yang memberikan sambutan dalam acara itu mengatakan, kini Aceh berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pusat investasi di Indonesia.

“Kepemimpinan yang baru dibawah pasangan Mualem-Dek Fadh membawa harapan baru. Dengan keamanan yang terjaga dan peluang ekonomi yang melimpah, Aceh siap menjadi rumah bagi investasi global,” ujarnya.

Abu Salam juga menegaskan bahwa stabilitas politik dan keamanan Aceh pasca kemenangan Mualem-Dek Fadh menjadi faktor penting yang meningkatkan kepercayaan investor luar negeri.

“KPA Luwa Nanggroe mendapat kepercayaan dari Mualem untuk mendatangkan investor, dan kami ingin membuktikan bahwa kami mampu membawa investor serius ke Aceh,” katanya.

Pemaparan oleh sejumlah narasumber mengungkap potensi besar Aceh di berbagai sektor, mulai dari energi, pertanian, hingga perkebunan. Kepala Bappeda T Ahmad Dadek juga mengatakan pemerintah mendukung rencana pembangunan infrastruktur strategis untuk investasi jangka panjang.

Sementara itu, Dian Budidarma dan Khairil dari sektor energi memaparkan potensi energi terbarukan seperti panas bumi dan tenaga angin yang belum tergarap maksimal.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, Cut Huzaimah memaparkan tentang keberadaan Aceh sebagai produsen kelapa sawit dan komoditas agrikultur lainnya.

“Kami memiliki lahan yang luas dan sumber daya manusia yang kompeten. Investasi di sektor agrikultur Aceh akan memberikan dampak besar pada perekonomian lokal,” ujar Cut Huzaimah.

Tidak hanya itu, Ir. Sofia Keumalasari, dari PAMIGO Palm Oil menambahkan bahwa inovasi pada sektor kelapa sawit akan menjadi kunci untuk menarik investor asing.

“Kami ingin membuktikan bahwa sektor kelapa sawit di Aceh dapat dikelola dengan pendekatan berkelanjutan yang menarik bagi pasar global,” tuturnya.

Abu Salam mengungkapkan bahwa para investor yang hadir pada acara ini memiliki minat besar untuk menanamkan modal di sektor pertambangan, perkebunan, dan pertanian, yang menjadi unggulan Aceh.

“Besok, kami akan membawa mereka langsung ke lokasi potensial. Ini adalah bukti bahwa mereka serius dan tidak hanya sekadar datang untuk melihat-lihat,” katanya.

“Setelah pelantikan resmi Mualem, kami yakin akan ada lebih banyak langkah konkret untuk merealisasikan investasi ini. Aceh siap membuka babak baru sebagai salah satu pusat investasi di Asia Tenggara,” tutup Abu Salam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *