Muncul Sinyal Misterius dari Bawah Es Antartika, Alien?

Muncul Sinyal Misterius dari Bawah Es Antartika. Foto: Ilustrasi - AP/Robert Taylor

MITRABERITA.NET | Sebuah misteri ilmiah kembali mengemuka setelah sinyal aneh yang tertangkap dari bawah lapisan Es Antartika memicu kehebohan di kalangan ilmuwan.

Sinyal yang bukan berasal dari luar angkasa ini pertama kali terdeteksi oleh balon udara riset Antarctic Impulsive Transient Antenna (ANITA) pada tahun 2006 dan kembali muncul pada 2014.

Tak seperti sinyal kosmik biasa yang datang dari langit, gelombang ini justru datang dari kedalaman es, sehingga membuat banyak pihak bertanya-tanya.

Apakah ini pertanda partikel baru, atau justru sesuatu yang belum pernah dijelaskan sebelumnya?

“Gelombangnya sangat curam, sekitar 30 derajat di bawah permukaan es,” kata astrofisikawan dari Penn State University, Stephanie Wissel, dikutip dari Science Alert, Rabu 18 Juni 2025.

“Dan hingga kini, kami belum punya penjelasan pasti, tapi kemungkinan besar itu bukan neutrino,” imbuhnya.

Seperti dikutip MITRABERITA.NET dari CNBCIndonesia.com, ANITA sendiri dirancang untuk mendeteksi Gelombang Radio dari Sinar Kosmik yang menghantam atmosfer bumi dari luar angkasa.

Tetapi temuan ini seolah membalik logika misi tersebut. Gelombang yang diterima datang dari bawah, seakan-akan berasal dari dalam Bumi, bukan dari atas langit.

Tak tinggal diam, para ilmuwan mencoba mengaitkan sinyal itu dengan data dari observatorium lain, termasuk Pierre Auger Observatory di Argentina.

Rentang data dari 2004 hingga 2018 ditelusuri demi menemukan anomali serupa. Namun, hasilnya nihil.

Hal ini justru memperkuat dugaan bahwa sumber sinyal tersebut bukanlah neutrino seperti yang semula diduga.

ANITA sendiri sudah tidak beroperasi sejak misi terakhirnya di tahun 2016.

Kini, harapan ilmuwan bertumpu pada penerusnya, yaitu eksperimen baru bernama Payload for Ultrahigh Energy Observations (PUEO) yang dijadwalkan segera diluncurkan di Antartika.

Diharapkan, teknologi baru ini akan memberikan jawaban yang selama ini belum ditemukan.

“Saya rasa mungkin ada efek propagasi gelombang radio tertentu di dekat es atau cakrawala yang belum kami pahami,” ujar Wissel.

“Tapi kami sudah mengeksplorasi berbagai kemungkinan dan belum menemukan jawabannya,” sambungnya.

Meskipun masih berupa teka-teki, para peneliti tetap optimistis. Peluncuran PUEO yang memiliki tingkat sensitivitas lebih tinggi diharapkan mampu memperluas cakrawala pemahaman ilmuwan tentang partikel energi tinggi, bahkan membuka kemungkinan penemuan fenomena baru di alam semesta.

“Harapannya, kita bisa mendeteksi lebih banyak anomali, atau bahkan neutrino yang bisa jadi jauh lebih menarik.” pungkasnya.

Editor: Tim Redaksi