PERSPEKTIF

Momentum Emas Aceh: Mengubah Diam Menjadi Gerakan Politik

×

Momentum Emas Aceh: Mengubah Diam Menjadi Gerakan Politik

Sebarkan artikel ini
Muhammad Isnaini. Foto: Dok. MB

ACEH memiliki sejarah panjang perlawanan terhadap ketidakadilan, dari masa perjuangan kemerdekaan hingga konflik internal yang berakhir dengan perjanjian damai pada Agustus 2005 silam di Helsinki, Finlandia. Tradisi kemandirian ini seharusnya menjadi modal besar bagi masyarakat untuk ikut aktif dalam proses politik. Namun, kenyataannya, sebagian rakyat Aceh masih pasif dan cenderung menerima keputusan pemerintah pusat tanpa menuntut hak-haknya.

Diamnya masyarakat Aceh hanya memperpanjang ketergantungan pada pemerintah pusat yang sering kali mengambil keputusan tanpa memperhatikan kepentingan lokal. Menurut data Komisi Pemilihan Umum Aceh 2024, partisipasi politik di beberapa kabupaten masih berada di bawah 65%, jauh dari angka ideal untuk memastikan aspirasi rakyat didengar.

Fenomena ini mengingatkan bahwa perubahan tidak terjadi secara otomatis. Gelombang kebangkitan rakyat di berbagai provinsi Indonesia menunjukkan bahwa aksi kolektif dan kesadaran politik adalah kunci keberhasilan. Ketika masyarakat sadar akan haknya dan bersatu, mereka mampu menuntut keadilan sosial, transparansi, dan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Aceh, dengan potensi sumber daya manusia yang besar, harus menjadi bagian dari gerakan ini.

Devisi Sosial Masyarakat Global Aceh Awakening (GAA) mendorong partisipasi rakyat Aceh melalui pendidikan politik masyarakat dengan meningkatkan kesadaran tentang hak-hak politik dan prosedur partisipasi.

Perlu adanya pengorganisasian komunitas lokal dengan membentuk forum-forum diskusi untuk memetakan isu penting di daerah. Kolaborasi dengan gerakan nasional dengan memastikan aspirasi Aceh masuk ke agenda nasional. Dan terakhir, pemantauan kebijakan pemerintah lokal dan pusat dengan melaporkan kebijakan yang merugikan rakyat dan menuntut perbaikan.

Bersuara bukan ancaman, diam berarti menyerahkan nasib pada pihak lain. Rakyat Aceh harus bangkit, terlibat aktif, dan menuntut hak-haknya bersama rakyat Indonesia lainnya. Aceh harus menjadi contoh partisipasi politik yang kuat, sadar, dan terorganisir, menunjukkan bahwa suara rakyat tidak bisa diabaikan lagi.

Gelombang kebangkitan rakyat nasional adalah momentum emas bagi Aceh untuk menegaskan keberadaannya di panggung politik Indonesia. Dengan sejarah perlawanan, tradisi kemandirian, dan kesadaran kolektif, rakyat Aceh memiliki kesempatan untuk menuntut keadilan, transparansi, dan kebijakan yang benar-benar berpihak pada mereka. Kini adalah waktunya untuk bersuara, bergerak, dan memastikan perubahan nyata terjadi.

Ditulis oleh: Muhammad Isnaini (Devisi Sosial Masyarakat Global Aceh Awakening)

Media Online