MITRABERITA.NET | Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, mengunjungi Kabupaten Aceh Utara, Selasa 10 Desember 2024, untuk mendukung swasembada pangan. Kunjungan ini juga dihadiri Plt Sekretaris Daerah Aceh, Muhammad Diwarsyah, Pangdam Iskandar Muda Niko Fahrizal, dan Anggota DPR RI asal Aceh, T. A. Khalid.
Selama kunjungan kerjanya, Menteri Amran melaksanakan tiga agenda utama. Dimulai dengan mengunjungi lokasi optimasi lahan rawa menjadi lahan sawah di Gampong Nga Matang Ubi, Kecamatan Lhoksukon.
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk memperluas area pertanian yang produktif di Aceh Utara. Setelah itu, Menteri Amran menggelar apel dan rapat koordinasi brigade pangan, serta menyerahkan berbagai alat dan mesin pertanian di Kantor Bupati Aceh Utara.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian menyerahkan sejumlah bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung kegiatan pertanian di Aceh.
Bantuan tersebut mencakup 89 unit traktor roda empat, 456 unit traktor roda dua, 49 unit combine harvester besar, 740 unit handsprayer, 3 unit ricetransplanter, 2.353 unit pompa air, serta ribuan kilogram benih padi, jagung hibrida, dan pestisida.
Apel brigade pangan yang dihadiri oleh ratusan anggota brigade pangan Aceh Utara, Babinsa, dan penyuluh pertanian ini bertujuan untuk mendorong semangat kerja dalam upaya peningkatan produksi pertanian.
Setidaknya ada 10 kelompok brigade pangan di Aceh Utara, masing-masing terdiri dari 15 orang, yang diberikan bantuan alat pertanian guna memperkuat kapasitas mereka dalam mendukung produksi padi.
Dalam apel tersebut, Menteri Amran memberikan motivasi kepada para anggota brigade pangan dan penyuluh pertanian. Ia menegaskan pentingnya kerja keras dan kerja cerdas untuk mewujudkan swasembada pangan di Aceh.
“Kami berharap brigade pangan terus bekerja keras. Dengan bantuan alsintan yang total nilainya mencapai Rp30 miliar untuk mengelola 200 hektar, kami yakin akan ada peningkatan hasil yang signifikan,” ujar Amran.
Amran juga mencatat bahwa pada tahun 2024, produksi pertanian di Aceh Utara mengalami peningkatan sebesar 51 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini tidak terlepas dari program pompanisasi dan optimasi lahan yang telah dilakukan bersama berbagai pihak di daerah.
“Program swasembada pangan ini merupakan perintah langsung Presiden Prabowo, dan ini sangat vital mengingat beberapa negara lain saat ini tengah menghadapi krisis pangan,” ungkap Amran.
Dalam rapat koordinasi brigade pangan, Menteri Amran juga menekankan pentingnya perbaikan dan pembangunan infrastruktur irigasi.
Ia meminta Balai Wilayah Sungai Kementerian PUPR wilayah Aceh untuk segera membangun dan memperbaiki irigasi agar distribusi air ke lahan pertanian lebih teratur dan efisien. “Jika ini selesai, Indonesia bisa menjadi lumbung pangan,” pungkasnya.
Kunjungan Menteri Pertanian ke Aceh Utara menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Aceh, melalui pemanfaatan teknologi pertanian dan peningkatan fasilitas yang dapat mendorong produktivitas para petani.