MITRABERITA.NET | Ratusan warga Kota Langsa menggelar aksi demo, di depan Kantor Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kota Langsa, Desa Paya Bujok Seulemak, Langsa Baro, Kamis 5 Desember 2024.
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan adanya praktik politik uang (money politics) yang dianggap merusak integritas Pilkada Langsa tahun 2024.
Para demonstran menyuarakan tuntutannya dengan penuh semangat melalui orasi, spanduk, dan selebaran. Mereka menuntut agar Panwaslih dan Polresta Langsa segera mengusut tuntas kasus politik uang di Pilkada Langsa.
Bukan itu saja, mereka juga mendesak kepada pihak penyelenggara untuk mendiskualifikasi pasangan calon (paslon) yang diduga terlibat dalam politik uang.
Koordinator aksi, Zulfadli, menyampaikan bahwa masyarakat Kota Langsa sudah lelah dengan praktik kotor yang merusak demokrasi di daerah tersebut.
“Pilkada bukan ajang jual beli suara! Kami tidak akan diam, kami meminta Panwaslih dan Polresta Langsa segera usut dan diskualifikasi paslon yang terlibat money politics!” tegasnya.
Aksi ini mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk aktivis mahasiswa dan tokoh masyarakat. Nurhasanah, seorang ibu rumah tangga yang ikut serta dalam aksi, mengekspresikan kekesalannya.
“Kalau begini caranya, apa yang bisa kita harapkan dari pemimpin hasil politik uang? Panwaslih harus membuktikan keberpihakannya pada rakyat, bukan pada kandidat yang curang!” ujarnya.
Massa sempat memblokade akses jalan menuju kantor Panwaslih sebagai bentuk protes, namun situasi tetap terkendali berkat pengawalan ketat aparat keamanan.
Para demonstran bergantian berorasi, menyampaikan pernyataan sikap yang menyebutkan, “Pemimpin curang adalah musuh rakyat. Hukum harus ditegakkan tanpa kompromi!”
Spanduk dengan tulisan “Hapus Money Politics, Selamatkan Langsa” dan “Diskualifikasi Paslon Curang” terbentang di depan kantor Panwaslih, menjadi simbol perlawanan masyarakat terhadap praktik politik uang.
Demonstran mendesak Panwaslih agar tidak hanya berhenti pada seruan moral, tetapi segera menindaklanjuti laporan masyarakat dengan investigasi yang menyeluruh.
“Panwaslih harus bertindak tegas. Jika mereka tidak mampu, kami akan terus melakukan aksi hingga keadilan ditegakkan,” tambah Zulfadli.
Polres Langsa juga disorot untuk segera menyelidiki dugaan politik uang yang telah dilaporkan selama masa kampanye. “Ini bukan pelanggaran etika, ini pidana pemilu. Polres harus bertindak sesuai hukum yang berlaku,” tegas salah satu orator.
Aksi ini juga menegaskan komitmen masyarakat Langsa untuk menjaga integritas Pilkada. Mereka berharap agar suara rakyat tidak lagi diperjualbelikan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan kekuasaan dan uang.
“Ini bukan akhir, ini awal perjuangan. Kalau Panwaslih dan Polresta diam, kami akan turun lebih banyak lagi. Demokrasi harus kita kawal sampai titik darah penghabisan,” ujar Zulfadli.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Panwaslih maupun Polres Langsa terkait tuntutan demonstran.