EKONOMI & BISNISPARLEMEN

Ketua Komisi III DPRA Dukung Bank Aceh Jadi Bank Devisa

×

Ketua Komisi III DPRA Dukung Bank Aceh Jadi Bank Devisa

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi III DPRA, Hj. Aisyah Ismail Dukung Bank Aceh Jadi Bank Devisa. Foto: Dok. MB

MITRABERITA.NET | Dukungan terhadap transformasi Bank Aceh Syariah menjadi bank devisa terus mengalir. Kali ini datang dari Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hj. Aisyah Ismail.

Kak Iin –sapaan akrab Hj Aisyah Ismail– menyatakan bahwa langkah ini merupakan strategi cerdas yang akan berdampak langsung pada percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Aceh.

“Transformasi Bank Aceh menjadi bank devisa adalah keniscayaan. Kita harus membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi luar negeri, dan kehadiran bank devisa akan sangat memudahkan proses tersebut,” tegas Kak Iin kepada MITRABERITA.NET, Rabu 6 Agustus 2025.

Pernyataan Kak Iin ini memperkuat seruan sebelumnya yang disampaikan oleh Plt Sekda Aceh, M. Nasir, saat memimpin upacara peringatan HUT ke-52 Bank Aceh Syariah.

Dalam kesempatan itu, Nasir menekankan pentingnya kesiapan Bank Aceh Syariah menghadapi era investasi global, dan mendorong bank kebanggaan rakyat Aceh itu agar segera naik kelas menjadi bank devisa.

Menurut Kak Iin, dukungan legislatif terhadap rencana ini akan sejalan dengan kebutuhan nyata di lapangan, khususnya dalam menghadapi meningkatnya minat investor luar negeri untuk menanamkan modal di Aceh.

“Saat ini Gubernur Aceh, Bapak Muzakir Manaf (Mualem), juga sering menerima kunjungan calon investor asing yang tertarik masuk ke Aceh. Namun tanpa kehadiran bank devisa lokal, proses investasi menjadi kurang efisien,” ujar politisi perempuan yang dikenal vokal memperjuangkan kepentingan publik ini.

Politisi Partai Aceh itu menambahkan, dengan potensi sumber daya alam yang besar serta letak geografis strategis di jalur perdagangan internasional, Aceh sebenarnya memiliki peluang besar menjadi kawasan ekonomi unggulan.

Namun, hal itu hanya akan tercapai jika infrastruktur keuangan daerah diperkuat, salah satunya dengan memiliki bank daerah yang berstatus bank devisa.

“Jangan sampai investasi besar-besaran terjadi, tapi kita hanya jadi penonton karena ekosistem keuangannya tidak siap. Bank Aceh harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya.

Sebagai mitra kerja Pemerintah Aceh dalam bidang Perencanaan, Keuangan, Aset dan Investasi, Komisi III DPRA disebut Kak Iin siap memberikan dukungan penuh agar proses transformasi Bank Aceh menjadi bank devisa.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan SDM perbankan serta teknologi digital, agar Bank Aceh tidak hanya kuat dari sisi perizinan, tetapi juga kompeten dalam praktik layanan perbankan internasional.

“Kami di Komisi III akan kawal dan dorong ini secara serius. Jangan hanya jadi wacana, tapi harus segera diwujudkan demi kemajuan ekonomi rakyat Aceh,” imbuhnya.

Dengan dukungan penuh dari legislatif dan eksekutif, serta kinerja keuangan yang stabil dengan aset mendekati Rp30 triliun, Bank Aceh Syariah berada di ambang transformasi besar.

“Menjadi bank devisa bukan hanya soal status, tapi juga soal masa depan ekonomi Aceh yang lebih terbuka, inklusif, dan berdaya saing global,” pungkasya.

Penulis: Hidayat | Editor: Redaksi

Media Online