MITRABERITA.NET | Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Aceh, Marlina ikut hadir dalam HUT Apersi ke 26, yang berlangsung di Movenpick Hotel, Jakarta pada 10-11 Desember 2024.
Ia juga mengikuti kegiatan forum diskusi rumah rakyat bersama stakeholder perumahan menuju Indonesia sejahtera. Dalam forum itu, Marlina mendengarkan berbagai pemaparan yang disampaikan oleh para pemateri tentang perkembangan pembangunan perumahan di seluruh Indonesia.
Hadir dalam acara itu Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), yang dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang acana Kementerian PKP menambah alokasi KPR bersubsidi untuk 800 ribu unit rumah melalui Program 3 Juta Rumah, pada tahun 2025.
Kepada Wartawan MITRABERITA, Marlina mengatakan bahwa DPP Apersi menyambut baik dan sangat mengapresiasi kebijakan yang diambil pemerintah melalui Kementerian PKP yang mengajak lintas kementerian secara door to door demi mengatasi sekelumit masalah perumahan.
Marlina menuturkan, Apersi optimis jika pemerintah terus melakukan sinkronisasi terhadap aturan-aturan yang menghambat dan menghilangkan ego sektoral, program 3 juta rumah tersebut bisa tercapai.
“Kami kemarin dari Apersi berharap Kementerian PKP bisa maksimal melakukan sinkronisasi dengan kementerian atau lembaga lain terhadap aturan yang menghambat dunia usaha, dan terus melakukan terobosan khususnya terkait kepemilikan rumah bagi pekerja sektor informal,” tuturnya, di Banda Aceh, Sabtu 14 Desember 2024.
Pihak DPP Apersi juga sangat berharap kuota FLPP untuk rumah MBR bisa ditambah di tahun 2025. Apalagi, Kementerian PKP juga menyatakan bahwa pelaksanaan Program 3 Juta Rumah tersebut perlu masuk dalam salah satu Program Strategis Nasional (PSN).
Hal ini diungkapkan Menteri PKP, Maruarar Sirait dalam acara Forum Diskusi Rumah Rakyat Bersama Stakeholder Perumahan Menuju Indonesia Sejahtera di Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Apersi sekaligus.
Menurut Maruarar Sirait, hal tersebut diperlukan agar semua pihak yang terlibat dalam sektor perumahan bisa saling bersinergi dan berkolaborasi dalam pembangunan rumah untuk masyarakat.
“Kami akan memperjuangkan proyek strategis nasional sektor perumahan. Kami ingin Program 3 Juta Rumah ini bisa terlaksana untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia,” kata Maruarar Sirait.
Menurut penuturan Marlina, Menteri PKP Maruarar Sirait mengaku bahwa ia bersama Menteri Kabinet Merah Putih telah bertemu Presiden Prabowo Subianto untuk merumuskan langkah-langkah mencapai target Pembangunan 3 juta rumah.
Dalam pertemuan, tutur Marlina, Menteri PKP Maruarar Sirait menyepakati bersama Menteri ATR/BPN Nusron Wahid untuk memperjuangkan perumahan subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Mereka menginginkan agar program tersebut masuk dalam PSN. Hal tersebut tentu menjadi angin segar bagi kita dan akan menguntungkan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah,” katanya.
Marlina sendiri mengaku sangat optimis dan siap jika PSN untuk perumahan ini dijalankan, sebab pemerintah bisa melibatkan pihak swasta, sehingga menjadi peluang bagi para pengembang di daerah.
“Kita optimis dan setuju dengan kebijakan tersebut. Namun tentunya harus ada kemudahan di tingkat birokrasi maupun dengan program yang akan dijalankan nantinya,” tutup Marlina.
Hadir pada kesempatan itu Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko, dan Anggota Satgas Perumahan Prabowo, Bonny Z Minang.
Hadir juga para Ketua DPP Apersi Junaidi Abdillah dan sejumlah pengurus DPP Apersi, serta para Ketua DPD Apersi dari seluruh provinsi se-Indonesia.