MITRABERITA.NET | Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Kesdam IM) terus menunjukkan komitmen kuat dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak banjir besar di berbagai wilayah Aceh.
Sejak hari pertama bencana, posko kesehatan gabungan TNI telah disiagakan untuk memastikan seluruh warga mendapatkan layanan medis cepat, tepat, dan aman selama masa tanggap darurat, Senin (8/12/2025).
Sebagai langkah konkret, Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) IM 04.01 mengerahkan delapan personel tenaga kesehatan, termasuk dokter, ke Kampung Paya Rebou, Kecamatan Sawang, salah satu wilayah yang mengalami dampak paling serius.
Selain memberikan layanan medis langsung, tim ini juga bertugas melakukan asesmen kebutuhan kesehatan di lapangan. Dua kardus obat-obatan dari Pusat Kesehatan TNI turut dikirim ke Politeknik Kesehatan Langsa dan Politeknik Kesehatan Tamiang untuk memperkuat stok logistik medis di wilayah yang kesulitan mendapatkan suplai kesehatan.
Di Pos Kesehatan Kodim Bener Meriah, tim dokter TNI menangani kondisi darurat seorang warga yang tergelincir di sekitar area bandara. Petugas medis bergerak cepat melakukan pemasangan infus lapangan, stabilisasi cedera, dan merujuk pasien ke RS Muyeng Kute.
Respons cepat tersebut menjadi bukti kesigapan unsur kesehatan TNI AD dalam misi penyelamatan selama bencana.
Di Aceh Tengah, Tim Kesehatan Penanggulangan Bencana di Posko POLKES IM 09.03 Takengon bekerja tanpa henti menangani meningkatnya keluhan pascabencana. Banyak warga mengeluhkan demam, dispepsia, diare, dermatitis, batuk, hingga sakit gigi, yang semuanya kini ditangani secara intensif untuk mencegah komplikasi.
Tenaga medis TNI melayani warga satu per satu meski menghadapi keterbatasan fasilitas dan medan berat akibat akses terputus.
Kesdam IM menegaskan bahwa layanan kesehatan akan terus diperluas selama masa tanggap darurat. Dengan koordinasi lintas satuan dan dukungan instansi terkait, TNI AD memastikan kehadirannya di tengah masyarakat sebagai garda terdepan respons kemanusiaan.
“Personel kami akan tetap siaga di seluruh titik terdampak. Layanan kesehatan tidak boleh terhenti meski medan sulit dan kondisi cuaca tidak menentu,” demikian pernyataan resmi Kesdam IM.
Para dokter dan tenaga medis TNI bekerja di tengah hujan, akses terputus, serta meningkatnya risiko penyebaran penyakit. Namun mereka tetap konsisten memberikan pelayanan terbaik demi keselamatan warga di wilayah yang paling terdampak banjir.
Upaya ini diharapkan dapat meminimalkan risiko penyakit lanjutan, menstabilkan kondisi kesehatan masyarakat, dan mempercepat pemulihan Aceh.
Editor: Redaksi













