Uncategorized

Kejati Aceh Latih Jaksa Perkuat Peran Humas demi Tingkatkan Citra Institusi

×

Kejati Aceh Latih Jaksa Perkuat Peran Humas demi Tingkatkan Citra Institusi

Sebarkan artikel ini
Kejati Aceh Latih Jaksa Perkuat Peran Humas demi Tingkatkan Citra Institusi. Foto: Humas Kejati Aceh 

MITRABERITA.NET | Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh menggelar In-House Training Kehumasan sebagai langkah strategis dalam memperkuat peran kehumasan di lingkungan kejaksaan.

Training digelar untuk para jaksa mulai dari tingkat Kejati hingga Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Cabang Kejari se-Aceh. Tujuannya untuk membangun citra yang lebih terbuka, profesional, dan dekat dengan publik.

Pelatihan ini berlangsung di Aula Kejati Aceh dan dibuka secara resmi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Aceh, Muhibuddin, S.H., M.H., turut didampingi Asisten Intelijen Mukhzan, S.H., M.H.

Kegiatan itu merupakan hasil kolaborasi Kejati Aceh dengan TVRI Aceh. Hadir juga dalam kesempatan itu, Kepala Stasiun TVRI Aceh, Ali Qausen.

Menghadirkan perwakilan dari seluruh Kejari se-Aceh, pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi jaksa dan staf kehumasan dalam menyampaikan informasi yang informatif, akurat, dan membangun kepercayaan publik.

Seperti disampaikan Wakajati Muhibuddin dalam sambutannya, bahwa kehumasan kini menjadi ujung tombak dalam menjaga kredibilitas dan akuntabilitas lembaga penegak hukum di era digital.

“Kita tidak bisa lagi bekerja di balik ‘menara gading’. Di era sekarang, keberhasilan institusi hukum tidak hanya diukur dari aspek penindakan semata, tetapi juga dari bagaimana kita membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang tepat dan transparan,” ujarnya.

Wakajati Aceh menambahkan bahwa humas memiliki tanggung jawab strategis, tidak hanya dalam menyampaikan informasi, tetapi juga dalam membentuk persepsi publik terhadap kebijakan dan capaian kejaksaan.

“Langkah ini merupakan inovasi penting yang patut dijadikan contoh oleh satuan kerja lainnya,” tambahnya, seraya mengapresiasi inisiatif Seksi Penerangan Hukum pada Bidang Intelijen Kejati Aceh yang menggagas pelatihan ini.

Wakajati juga menyoroti pentingnya narasi positif dalam membentuk karakter institusi. Ia mencontohkan strategi komunikasi yang diterapkan di Jepang, yang sukses membangun sistem komunikasi yang solid dan efektif antar instansi dan publik.

“Kita harus belajar dari Jepang. Mereka tidak hanya menyampaikan informasi, tapi membangun sistem komunikasi yang efektif, dengan strategi yang jelas dan narasi yang kuat. Setiap hari harus ada berita positif yang diproduksi dan dipublikasikan,” ujarnya.

Tak hanya soal penyampaian informasi satu arah, Muhibuddin menekankan pentingnya penerapan komunikasi dua arah sebagai jembatan antara institusi dan masyarakat.

Menurutnya, keterbukaan dan kepekaan terhadap dinamika sosial menjadi kunci dalam membangun relasi yang sehat dengan publik.

“Mereka juga dituntut untuk memahami dinamika media sosial dan mampu membangun jaringan komunikasi yang solid di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Melalui pelatihan ini, Kejati Aceh berharap setiap peserta dapat menjadi agen informasi yang aktif, profesional, dan mampu menghadirkan wajah kejaksaan yang humanis, terpercaya, dan responsif di mata masyarakat.

Editor: Redaksi

Media Online