Kak Iin: Perempuan dan Anak Harus Dilindungi

Anggota DPR Aceh, H. Aisyah Ismail atau Kak Iin. Foto: MITRABERITA

“… Kekerasan ini bukan hanya menyakiti fisik, tetapi juga merusak mental dan masa depan mereka,” ungkapnya.

MITRABERITA.NET | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Aisyah Ismail atau yang akrab disapa Kak Iin, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap tingginya angka kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak-anak di Aceh.

Kak Iin mengungkapkan bahwa perlindungan terhadap perempuan dan anak harus menjadi prioritas utama di daerah berjuluk Serambi Mekkah ini, mengingat peran sentral perempuan di tengah kehidupan masyarakat.

Kak Iin menegaskan bahwa perempuan bukan hanya sebagai sosok yang melahirkan, tetapi juga yang membesarkan anak-anak menjadi individu-individu yang berperan penting dalam kehidupan.

“Perempuan adalah ibu yang melahirkan dan mendidik anak-anak, yang kelak akan menjadi penerus bangsa dan negara. Dari tangan perempuanlah lahirnya tokoh-tokoh besar yang memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” kata Kak Iin, kepada Wartawan MITRABERITA.NET, Senin 30 Desember 2024.

Kak Iin menegaskan, dari rahim seorang perempuan, lahirlah ke dunia ini anak-anak yang kemudian menjadi orang orang berpengaruh, seperti seorang ulama, dokter, insinyur, dan berbagai profesi lainnya, bahkan, kata Kak Iin, gubernur dan presiden pun juga lahir dari rahim seorang perempuan.

“Oleh karena itu, perempuan dan anak-anak harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan yang dapat merusak masa depan mereka,” ujar Kak Iin dengan penuh emosi.

Pernyataan ini disampaikan Kak Iin menanggapi paparan Kapolda Aceh, Irjen Achmad Kartiko, dalam kegiatan konferensi pers akhir tahun yang digelar di Aula Gedung Presisi Mapolda Aceh, seperti diberitakan media MITRABERITA.NET.

Dalam konferensi pers tersebut, Kapolda Aceh memaparkan data yang menunjukkan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Aceh sepanjang tahun 2024.

Kasus-kasus kekerasan ini, menurut Kak Iin, menjadi masalah besar yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, aparat penegak hukum, dan seluruh lapisan masyarakat Aceh.

“Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terus meningkat sangat memprihatinkan. Tidak hanya dari sisi jumlah, tetapi juga dampaknya yang sangat besar bagi korban. Kekerasan ini bukan hanya menyakiti fisik, tetapi juga merusak mental dan masa depan mereka,” ungkapnya.

Politisi Partai Aceh itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan berbagai elemen masyarakat lainnya untuk menghadirkan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak-anak.

Ia berharap agar penegakan hukum lebih tegas dan sistem perlindungan lebih kuat yang dapat segera diterapkan di Aceh, sehingga kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalisir.

Sebagai seorang perempuan dan wakil masyarakat Aceh, Kak Iin berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan dan program yang dapat memberikan perlindungan bagi perempuan dan anak di Aceh.

Ia juga meminta agar masyarakat lebih aktif dalam memberikan perhatian kepada isu kekerasan ini, serta mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan Aceh yang lebih aman dan damai.

“Perlindungan terhadap perempuan dan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab kita semua. Mari kita bersatu untuk menciptakan Aceh yang bebas dari kekerasan terhadap perempuan dan anak,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *