MITRABERITA.NET | Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., M.SP, menerima kunjungan Delegasi Kedutaan Besar Malaysia Jakarta yang dipimpin Dr. Hasnul Faizal bin Hushin Amri, Menteri Kedutaan (Bidang Pendidikan), didampingi Encik Abdul Aziz Abdullah, Atase Pendidikan.
Pertemuan berlangsung di Ruang Kepala Dinas Pendidikan Aceh dalam suasana hangat dan penuh semangat kolaborasi. Delegasi Malaysia hadir memaparkan sejumlah peluang kerja sama yang dapat diakses guru, siswa, dan kepala sekolah di Aceh.
Di antaranya program sertifikasi khusus di bidang vokasi dan teknis, pelatihan guru di universitas unggulan seperti UPSI, hingga program staff attachment bagi kepala sekolah untuk mendalami praktik manajemen pendidikan di Malaysia selama satu hingga tiga minggu.
Malaysia juga sedang mengembangkan konsep edu-tourism, yakni pembelajaran berbasis kunjungan ke sekolah teknik, sekolah olahraga, hingga sekolah model yang siap menerima tamu pendidikan internasional. Konsep ini membuka ruang bagi guru dan siswa Aceh untuk melihat langsung praktik terbaik pendidikan di negara jiran tersebut.
Plt. Kadisdik Aceh, Murthalamuddin, menyambut positif peluang kerja sama itu. Ia menilai banyak kebijakan serta praktik pendidikan Malaysia yang sejalan dengan kebutuhan transformasi pendidikan di Aceh.
Ia bahkan mengisahkan pengalamannya sejak awal 2000-an kerap berkunjung ke Malaysia dan menyaksikan bagaimana pemerintah Malaysia bergerak cepat dan responsif dalam isu-isu pendidikan.
“Saya ingin kepala sekolah dan guru kita merasakan langsung atmosfer sekolah-sekolah di Malaysia. Bagaimana supervisi dilakukan, bagaimana hubungan antara guru dan kepala sekolah dikelola, serta bagaimana standar layanan pendidikan ditegakkan dengan konsisten,” ungkapnya, dalam keterangan tertulis kepada media, Senin 24 November 2025.
Selain penguatan kapasitas guru, Murthalamuddin juga menekankan pentingnya membuka peluang mobilitas bagi siswa SMK. Menurutnya, Aceh membutuhkan akses pelatihan dan magang di industri otomotif, teknik, dan vokasi di Malaysia agar siswa bisa belajar langsung dari dunia kerja yang lebih maju.
Untuk mempercepat tindak lanjut, kedua pihak sepakat mengagendakan pertemuan lanjutan. Delegasi Malaysia dijadwalkan hadir dalam rapat besar kepala SMA dan SMK pada akhir November melalui sesi tatap muka dan daring, sekaligus memberikan penjelasan teknis kepada kepala sekolah dan guru BK.
Pertemuan tersebut menjadi langkah awal membuka gerbang baru kolaborasi pendidikan Aceh–Malaysia. Dinas Pendidikan Aceh berharap kerja sama ini dapat menjadi katalis bagi peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan peserta didik Aceh, serta mendorong lahirnya SDM yang lebih unggul, modern, dan berdaya saing global.
Editor: Redaksi













