MITRABERITA.NET | Kemeriahan jalan santai dalam rangka peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kota Lhokseumawe berubah menjadi kekacauan.
Acara yang awalnya dipenuhi keceriaan ribuan warga justru berakhir ricuh, dengan sejumlah hadiah utama seperti mesin cuci hingga dispenser diduga dijarah peserta.
Ribuan peserta antusias mengikuti rute jalan santai yang digagas Pemerintah Kota Lhokseumawe, Ahad 31 Agustus 2025. Namun, ketertiban mulai goyah ketika memasuki tahap pembagian kupon doorprize.
Seperti dilansir Modusaceh.co, kericuhan bermula saat peserta berdesakan di depan Kantor Dinas Sosial Lhokseumawe, salah satu titik pos pembagian kupon. Panitia yang kewalahan akhirnya menghentikan proses tersebut, memicu kekecewaan banyak peserta.
“Awalnya berjalan mulus, semua tertib. Tapi saat pembagian kupon, orang-orang numpuk. Panitia sempat bilang kupon habis, lalu kami mengarah ke Lapangan Hiraq,” ungkap Putri, salah seorang peserta.
Situasi semakin tak terkendali ketika massa memadati area panggung utama di Lapangan Hiraq. Kupon yang dibagikan di tengah kerumunan justru memicu rebutan liar.
Akibatnya, sejumlah peserta jatuh pingsan karena berdesak-desakan. Warga yang sigap langsung memberikan pertolongan darurat dengan menyiramkan air dan menarik korban keluar dari kerumunan.
Namun puncak kericuhan terjadi ketika sekelompok warga yang kecewa memaksa naik ke panggung. Tanpa menunggu pemanggilan resmi, hadiah-hadiah besar langsung diangkut. Beberapa saksi mata menyebut ada mesin cuci dan dispenser yang terlihat dinaikkan ke atas becak oleh sejumlah peserta.
“Kami sangat kecewa. Acara besar seperti ini seharusnya direncanakan lebih matang, agar tidak terjadi chaos dan korban jatuh pingsan,” tambah Putri dengan nada kesal.
Hingga berita ini diterbitkan, panitia penyelenggara belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan penjarahan hadiah maupun jumlah peserta yang menjadi korban pingsan.
Menanggapi insiden tersebut, Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat. Ia menegaskan jalan santai itu sejatinya dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi, bukan untuk menimbulkan kericuhan.
“Atas nama Pemerintah Kota Lhokseumawe, saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian peserta. Kami juga prihatin atas adanya warga yang jatuh sakit di tengah kegiatan,” ujar Sayuti.
Sayuti memastikan pihaknya bersama panitia akan melakukan evaluasi menyeluruh, khususnya terkait mekanisme pembagian kupon undian yang menjadi sumber kekacauan.
“Ini akan menjadi pelajaran berharga agar ke depan setiap kegiatan masyarakat dengan massa besar dapat diatur lebih baik, lebih tertib, dan lebih transparan,” tegasnya.
“Kita semua berharap momentum HUT RI ke-80 ini tetap menjadi pengikat kebersamaan dan semangat persatuan. Mari kita jaga rasa kekeluargaan agar kegembiraan kita tidak berkurang oleh hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuhnya.
Pemerintah Kota Lhokseumawe juga berjanji memperbaiki mekanisme kegiatan serupa melalui koordinasi lebih matang dengan semua pihak. “Kami pastikan akan dievaluasi, diperbaiki, dan Insyaallah ke depan akan lebih baik,” pungkasnya.
Editor: Redaksi