MITRABERITA.NET | Pengurus Ikatan Warga Tanah Luas dan Nibong (IWATAN) kembali mengadakan halal bihalal di Kota Banda Aceh. Kali ini kegiatan tersebut berlangsung di Pojok Rumah Cafe Kopelma Darussalam , Sabtu malam 19 April 2025.
Sebelumnya, IWATAN juga mengadakan halal bihalal di Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, pada saat lebaran Idul Fitri 1446 H di kampung halaman.
Halal bihalal kali ini dihadiri 50 warga khususnya pengurus IWATAN dan para tokoh masyarakat dari kedua kecamatan tersebut.
Wakil Ketua IWATAN, H. Rusdi Benseh menyampaikan bahwa tujuan halal bihalal tersebut untuk mempererat silaturahmi, baik antar pengurus maupun antar masyarakat Tanah Luas dan Nibong yang berada di Banda Aceh dan sekitarnya.
Selain itu, Rusdi juga menyampaikan tujuan utama dari paguyuban ini adalah menyelesaikan asrama yang saat ini masih setengah jadi.
“Asrama IWATAN selain digunakan oleh mahasiswa Tanah Luas dan Nibong yang sedang kuliah, juga dapat dipergunakan untuk masyarakat yang berobat ke Banda Aceh sebagai rumah singgah, sehingga ini sangat berguna,” kata Rusdi.
“Baru nanti kita (IWATAN) akan melakukan hal lainnya demi kemaslahatan masyarakat Tanah Luas dan Nibong baik di Banda Aceh maupun di kampung halaman,” tambahnya.
Sementara itu, Salimin selaku sesepuh IWATAN berharap paguyuban yang telah lama vakum ini bisa bangkit dan kembali mengepakkan sayapnya. Ia juga senang karena pengurus baru ini sudah mulai bergerak lagi.
“Pengurus baru ini kita berharap segera ada aksi nyata, sehingga tujuan segera terwujud,” harap Salimin.
“Untuk pembangunan lanjutan asrama, kita perlu dukungan semua pihak, baik eksekutif maupun legislatif, baik di Aceh Utara maupun di provinsi, kemudian juga pihak lain yang tidak mengikat,” kata Salimin.
Dalam sesi diskusi, Zainal Abidin salah satu tokoh masyarakat dari Tanah Luas juga menyampaikan beberapa harapan kepada pengurus IWATAN yang baru.
Salah satunya yaitu proses magang dan rekrutmen di PT. Pema Global Energy (PT. PGE) yang saat ini sedang mengambil sumber daya alam di daerah tersebut.
Yang mana Tanah Luas dan Nibong merupakan ring satu yang seharusnya menjadi pusat perhatian, namun seperti terabaikan. Selain itu, masalah Coorporate Sosial Responsibility (CSR) PT. PGE, juga harus menjadi perhatian. “Kita tinggal di ring satu, jadi jangan sampai kita terabaikan,” kata Zainal.
Selanjutnya, As’adi yang juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara menyampaikan dukungannya terhadap paguyuban ini, dia berharap agar organisasi ini dapat menjadi wadah pemersatu.
As’adi juga menyampaikan keluhan warga terkait PT. PGE, ini juga menjadi perhatian pihak legislatif di Aceh Utara. “Selain dengan Pemda, IWATAN juga dapat berkoordinasi dengan pihak lain nantinya untuk melanjutkan pembangunan asrama,” pungkas As’adi.
Hadir dalam acara tersebut para tokoh IWATAN diantaranya Prof. Nurdin, Dr. Muslem Hamdani, Muhammad Saen, Aiyub, serta pengurus inti Musafaruddin selaku Ketua IWATAN, Ilyas Isti Wakil Ketua, Tarmizi selaku Sekjen dan para pengurus lainnya.