MITRABERITA.NET | Rudal Iran menghantam jantung militer Israel. Tiba-tiba Zionis panik, teriak soal kemanusiaan. Media-media terafiliasi zionis pun langsung bereaksi bak alarm kebakaran.
“Rumah sakit diserang!”, “Kemanusiaan dilanggar!”. Begitulah narasi yang dibangun media media tersebut memberitakan ke dunia ketika zionis merengek-rengek meminta bantuan dunia.
Tapi, faktanya tak sesederhana itu. Soroka Medical Center di Beersheba, rumah sakit yang disebut-sebut jadi korban rudal Iran, ternyata berada tepat di antara dua target militer utama, yaitu markas intelijen IDF dan pusat komando digital di Taman Teknologi Gav-Yam.
Dilansir hidayatullah.com, lokasi ini adalah pusat operasi siber, sistem komando, hingga pusat kendali C4I militer Israel. Sehingga bangunan itu ketiban gelombang kejut dari ledakan rudal Iran.
Media Iran menegaskan, Rumah sakit bukan target. Serangan rudal adalah tembakan presisi terhadap instalasi militer yang membenamkan jantung sistem komando tentara Israel.
Tapi seperti biasa, ketika balasan datang, narasi yang dibangun oleh zionis langsung berubah dari “kami kuat” menjadi “kami korban”.
Lebih nyelenehnya lagi, Israel yang dikenal hobi meledakkan rumah sakit di Gaza, tiba-tiba menangis bombay soal satu rumah sakit yang tak sengaja terguncang ledakan.
Padahal, berdasarkan data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), tidak kurang dari 697 kali dalam setahun terakhir mereka dengan sengaja menyerang dan menghancurkan rumah sakit di Palestina.
“Ironi tingkat dewa,” komentar seorang netizen di X, menyindir media pendukung zionis yang mendadak suci saat rumah sakit Soroka terdampak, namun bungkam saat RS di Gaza dan Teheran dibombardir tanpa ampun.
Menurut Iran, saat ini Israel sedang memainkan drama kolosal “manusiawi” untuk menutupi rusaknya pusat intelijen dan militer mereka.
“Ini bukan soal rumah sakit. Ini soal mereka yang takut ketahuan jantung pertahanannya sudah bocor ditembus rudal Iran,” ungkap sumber militer Iran.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) bahkan menyatakan serangan Kamis pagi itu sebagai “pukulan telak dan akurat” terhadap infrastruktur militer Zionis. Tapi yang sampai ke kuping dunia? Tangisan palsu dan label “pelanggaran HAM” yang diputar bolak-balik ala propaganda.
Editor: Tim Redaksi