MITRABERITA.NET | Kegiatan Bhakti Sosial (Baksos) bertajuk Jambore Kemanusiaan Peduli Kesehatan Masyarakat Daerah Pesisir yang digelar di Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, dipastikan akan segera berlangsung.
Persiapan akhir dilakukan dengan penuh semangat oleh panitia inti, yang turun langsung ke lapangan pada Rabu 23 Juli 2025, guna meninjau titik lokasi kegiatan.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi lintas organisasi profesi, yakni PPPKMI Aceh Besar (Perhimpunan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia), PERSAGI Aceh Besar (Persatuan Ahli Gizi), serta KAPPAH Aceh (Komunitas Advokasi dan Penguatan Perempuan dan Anak).
Acara dijadwalkan akan dibuka secara resmi oleh Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris pada Sabtu 26 Juli 2025.
Tim yang turun dalam survei lokasi antara lain Nur Zahara, SSIP, MPH; Elisa, SKM; TM. Jakfar, SKM; Burhanuddin, SKM; Desi Maidaleta, SKM, MKM; dan QWantinova, SKM dari PPPKMI Aceh Besar.
Mereka turut didampingi oleh perwakilan KAPPAH, yaitu Nurlaila dan Ken Endah Yustikarini, SH, serta tokoh lokal seperti Sekcam Lhoong Junaidi, Hery Saputra (Pak Dek), dan Ketua Forum Geuchiek Lhoong, Rusli HZ.
Ketua PPPKMI Aceh Besar, Nur Zahara, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan dalam jambore kemanusiaan ini meliputi sunat massal, pengobatan gratis, penyuluhan kesehatan, demo masak menu cegah stunting, hingga kegiatan gotong royong di Masjid Jamik Lhoong.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, QWantinova, SKM, menyampaikan bahwa persiapan administrasi, logistik, dan sumber daya manusia (SDM) telah mencapai 80 persen. Namun demikian, kebutuhan pendanaan masih menjadi tantangan tersendiri.
“Untuk administrasi dan SDM, alhamdulillah sudah siap 80 persen. Sisanya terus kami kejar sambil berjalan. Hanya saja, dana yang tersedia masih terbatas. Kami sangat berharap ada donatur tambahan yang bersedia mendukung kegiatan mulia ini,” ujarnya.
Jambore Kemanusiaan ini menjadi salah satu langkah nyata dalam menjangkau masyarakat di kawasan 3T (Terpencil, Tertinggal, dan Terluar).
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan, tetapi juga menguatkan solidaritas sosial antarprofesi dan masyarakat dalam menjawab persoalan kesehatan secara bersama.
Editor: Redaksi
