Indonesia Gabung BRICS, Trump Langsung Ancam dengan Tarif Baru

Indonesia Gabung BRICS, Trump Langsung Ancam dengan Tarif Baru. Foto: Adobe Stock

MITRABERITA.NET | Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi dengan mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap negara-negara yang dianggap mendukung kebijakan anti-Amerika dari kelompok BRICS.

Pernyataan keras itu disampaikan bertepatan dengan berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, pada Ahad 6 Juli 2025.

Dalam pernyataan pembukaannya, para pemimpin BRICS menyoroti dampak buruk proteksionisme terhadap perekonomian global. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan tarif yang meningkat hanya akan memperburuk situasi dan menghambat perdagangan internasional.

BRICS yang kini telah berkembang menjadi 11 negara anggota, mulai menunjukkan kekuatan kolektifnya dalam mengusung diplomasi multilateral. Di antara negara-negara baru yang bergabung adalah Indonesia, yang secara resmi menjadi anggota sejak Januari 2025.

Presiden Prabowo Subianto hadir langsung dalam forum bergengsi tersebut. Kehadirannya menandai keterlibatan aktif Indonesia dalam konstelasi kekuatan ekonomi baru dunia.

Dalam pertemuan tingkat tinggi itu, para pemimpin menyepakati arah kerja sama baru yang mencakup penguatan sektor perdagangan, keuangan, serta pembangunan ekonomi yang lebih seimbang.

Sementara itu, ancaman Trump disampaikan melalui saluran komunikasi resmi beberapa jam setelah pernyataan bersama BRICS dirilis.

Trump memperingatkan negara negara yang berniat mempererat hubungan atau bergabung dengan BRICS akan menghadapi konsekuensi ekonomi dari Amerika Serikat.

Langkah Amerika ini dinilai sebagai reaksi atas semakin meluasnya pengaruh BRICS di panggung global. Meski demikian, Trump tidak merinci bentuk kebijakan yang disebutnya sebagai “anti-Amerika.”

Dengan masuknya negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab, aliansi ini kini merepresentasikan sebagian besar ekonomi negara berkembang dan menjadi penantang nyata dominasi ekonomi Barat.

Posisi Indonesia dalam BRICS pun menjadi sorotan internasional. Di satu sisi, keikutsertaan ini membuka peluang besar dalam perluasan pasar ekspor, kolaborasi keuangan, dan pembangunan berkelanjutan.

Namun di sisi lain, Indonesia juga harus bersiap menghadapi tekanan diplomatik dan ekonomi dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropa.

KTT BRICS 2025 menjadi momentum penting bagi negara anggota untuk memperkuat solidaritas dan memetakan masa depan kerja sama yang lebih setara.

Dunia kini menyaksikan pergeseran tatanan global yang semakin kompleks, di mana negara-negara berkembang mulai tampil sebagai aktor utama dalam menentukan arah ekonomi dan politik dunia.

Editor: Tim Redaksi