IHSG Meroket, Investor Panen Cuan

IHSG Meroket, Investor Panen Cuan. Foto: Ilustrasi - B-Universe Photo/Uthan AR

MITRABERITA.NET | Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri tren pelemahan dua hari sebelumnya dengan lonjakan spektakuler. Pada penutupan perdagangan Kamis 10 April 2025. IHSG melesat 286,03 poin atau 4,79% ke level 6.254,02.

Kinerja positif pasar saham ini membuat para investor panen cuan, terutama dari lima saham yang masuk daftar top gainers. Tiga di antaranya bahkan mentok di batas auto rejection atas (ARA), mencatatkan lonjakan harga maksimal dalam sehari.

Berdasarkan data RTI, sebanyak 553 saham tercatat menguat, hanya 84 saham yang mengalami penurunan, sementara 160 saham lainnya stagnan.

Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini tercatat sebesar Rp 15,45 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 22,72 miliar saham dari 1.207.307 kali transaksi.

Seluruh sektor di bursa saham turut menguat. Sektor barang baku memimpin dengan lonjakan sebesar 7,4%, disusul sektor barang konsumsi non-primer 5,7%, sektor infrastruktur 5,6%, sektor energi 5,4%, dan sektor properti 4,4%.

Sementara itu, sentimen positif juga terasa di pasar saham Asia. Indeks Shanghai (China) menguat 1,1%, Hang Seng (Hong Kong) naik 2%, Straits Times (Singapura) melesat 5,3%, dan Nikkei (Jepang) terbang 9,1%.

Di tengah euforia pasar, lima saham mencuri perhatian dengan kenaikan signifikan hingga 34% dalam sehari. Saham-saham tersebut adalah:

  • PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR): melonjak 34,8% menjadi Rp 116.
  • PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): melejit 24,9% menjadi Rp 1.980.
  • PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS): melesat 24,8% menjadi Rp 780.
  • PT Futura Energi Global Tbk (FUTR): naik 33,8% menjadi Rp 91.
  • PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT): meningkat 29,3% menjadi Rp 75.

Ketiga saham teratas, yakni DNAR, WIFI, dan BESS, mencapai batas maksimal kenaikan harian melalui mekanisme ARA.

Menurut riset Pilarmas Investindo Sekuritas, seperti dilansir Investor.id, lonjakan IHSG sejalan dengan pergerakan positif di bursa Asia dan Wall Street.

Sentimen penguatan dipicu oleh keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menunda penerapan tarif resiprokal terhadap sejumlah mitra dagang selama 90 hari, meski pengecualian diberikan terhadap China.

“Ini tentunya menurunkan tensi perang dagang. Sebelumnya diinformasikan lebih dari 75 negara telah menghubungi untuk bernegosiasi mengenai hambatan perdagangan, berharap AS dapat menurunkan tarif impor,” tulis Pilarmas dalam risetnya.

Dengan sentimen global yang lebih kondusif dan optimisme domestik yang menguat, pasar saham Indonesia berpeluang mempertahankan tren positif dalam beberapa hari ke depan.