MITRABERITA.NET | Kawasan Israel dilanda kekacauan hebat setelah ratusan rudal dari Iran menghujani berbagai wilayah, menghantam instalasi militer, infrastruktur vital, dan kawasan permukiman.
Serangan dahsyat ini merupakan aksi balasan Iran atas serangan Israel sebelumnya yang menyasar fasilitas militer dan nuklir di Teheran.
Serangan yang terjadi secara tiba-tiba ini mengubah langit Israel menjadi ladang api dan asap tebal.
Ledakan demi ledakan terdengar nyaring di berbagai penjuru, memicu kepanikan massal dan kehancuran besar-besaran.
Sejumlah wilayah strategis seperti Tel Aviv, Haifa, dan Be’er Sheva dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat hujan rudal tanpa henti.
Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan bangunan rata dengan tanah, banyak kendaraan terbakar, dan warga yang berlarian untuk menyelamatkan diri.
Sirene serangan udara meraung sepanjang malam, namun sistem pertahanan udara Iron Dome yang disebut super canggih itu kewalahan menghadapi volume serangan yang begitu masif.
Israel menyatakan bahwa saat ini pihaknya dalam kondisi siaga penuh dan menggelar rapat darurat bersama pejabat militer tinggi.
Meski belum merilis jumlah korban secara resmi, berbagai laporan menyebutkan adanya puluhan korban jiwa dan ratusan luka-luka.
Iran, melalui pernyataan resmi militernya, menyatakan bahwa serangan ini adalah “respons sah dan terukur atas pelanggaran Israel terhadap kedaulatan negara Iran.”
Mereka juga memperingatkan akan ada aksi lanjutan jika Israel terus melanjutkan agresinya.
Dunia internasional mulai mengkhawatirkan eskalasi yang dapat memicu perang terbuka di kawasan Timur Tengah.
Negara-negara besar seperti China dan Arab Saudi menyerukan penahanan diri dan menghindari langkah yang dapat membawa perang skala penuh.
Namun satu hal yang tak terbantahkan, Israel kini berada dalam kondisi paling genting dalam satu dekade terakhir.
Hujan rudal dari Iran telah mengguncang jantung negeri itu, menyisakan kehancuran di mana-mana dan kepanikan yang belum menunjukkan tanda mereda.
Editor: Tim Redaksi