MITRABERITA.NET | Tradisi lisan Seumapa, salah satu kekayaan budaya Aceh, kembali mendapat ruang terhormat melalui Workshop Seumapa yang digelar 16–18 Agustus 2025 di Ruang VIP Cafe Nu, Lampeneurut.
Kegiatan bertema “Peran Seumapa dalam Masyarakat dan Upaya Pelestarian di Era Digital” ini menjadi gebrakan penting dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I (BPK) Aceh.
Workshop berlangsung selama tiga hari penuh dengan menghadirkan Mukhtasar Masen atau yang akrab disapa Yah Loet, seniman tutur Aceh yang dikenal piawai dalam membawakan Seumapa.
Kehadirannya memberi pengalaman otentik, karena tidak hanya menjelaskan sejarah dan fungsi sosial Seumapa, tetapi juga langsung memperagakan teknik bertutur khas yang membuat peserta larut dalam suasana.
Hasbi Darul Imarah menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda menjadi kunci utama dalam menjaga keberlangsungan tradisi ini. “Seumapa adalah identitas kita. Jika tidak diwariskan, ia akan hilang ditelan zaman,” ujarnya.
Menurutnya, workshop ini adalah langkah kecil, yang memiliki arti besar untuk memastikan budaya Seumapa tetap hidup di tengah masyarakat Aceh yang modern.
“Upaya ini diyakini dapat memperluas jangkauan pelestarian, sekaligus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang akrab bagi generasi muda,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima media ini, Selasa 19 Agustus 2025.
Selama tiga hari pelaksanaan, workshop ini mendapat sambutan hangat dari pelajar, mahasiswa, komunitas seni, hingga masyarakat umum.
Antusiasme tersebut menjadi bukti nyata Seumapa memiliki tempat istimewa di hati rakyat Aceh, terutama bila disajikan dengan pendekatan yang relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan dukungan penuh dari BPK Wilayah I, kiprah Hasbi Darul Imarah diharapkan mampu menjadikan Seumapa bukan sekadar kenangan masa lalu, melainkan warisan budaya yang tetap hidup, mengakar, dan relevan di tengah masyarakat Aceh.
Editor: Tim Redaksi