MITRABERITA.NET | Langkah Gubernur Aceh mendatangkan tim penyelamat dari China untuk membantu mendeteksi korban yang tertimbun lumpur pasca bencana alam Aceh mendapat dukungan penuh dari rakyat Aceh.
Pengamat politik dan kebijakan publik, Dr. Usman Lamreung menilai keputusan Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) tersebut sebagai langkah cepat, realistis, dan menunjukkan kepemimpinan yang menempatkan keselamatan warga sebagai prioritas utama.
Menurut Dr. Usman, keberanian pemerintah daerah mengakui keterbatasan peralatan maupun teknologi dalam menghadapi bencana besar adalah bentuk tanggung jawab moral dan administratif.
“Dalam kondisi darurat, yang dibutuhkan bukan simbol politik, tetapi hasil nyata: korban ditemukan lebih cepat dan keluarga memperoleh kepastian. Gubernur Aceh telah mengambil keputusan berani yang berpihak pada kemanusiaan,” ujar Dr. Usman Lamreung, Senin 8 Desember 2025.
Ia menjelaskan, situasi bencana bukan ruang untuk mempertahankan ego sektoral ataupun tarik-menarik kewenangan antara pemerintah daerah dan pusat. Menurutnya, setiap teknologi atau bantuan yang dapat mempercepat pencarian korban harus diberi akses tanpa hambatan.
“Pemerintah pusat tidak boleh melihat bantuan internasional dengan perspektif politis. Ketika birokrasi terlalu panjang, nyawa bisa melayang. Ini murni situasi kemanusiaan,” tegasnya.
Dr. Usman Lamreung mendorong pemerintah pusat untuk mendukung penuh langkah yang diambil Pemerintah Aceh, terutama dalam fase tanggap darurat ketika waktu adalah faktor penentu keberhasilan operasi penyelamatan.
Akademisi dari Universitas Abulyatama itu menambahkan, kemampuan negara untuk menempatkan kemanusiaan di atas segala pertimbangan akan menjadi tolok ukur kedewasaan pemerintah dalam menangani krisis.
“Dukungan pusat terhadap Aceh hari ini bukan sekadar solidaritas antarwilayah. Ini pembuktian apakah negara mampu bergerak cepat dan presisi tanpa prasangka politik,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa publik menanti langkah nyata, bukan sekadar pernyataan atau gestur diplomatis. Setiap detik yang terbuang tanpa tindakan berarti semakin sedikit peluang untuk menemukan korban dalam kondisi selamat.
Penulis: Hidayat Pulo | Editor: Redaksi













