MITRABERITA.NET | Kebersamaan dan semangat gotong royong masih menjadi napas kehidupan masyarakat Aceh. Hal itu tampak nyata di Gampong Leu Ue, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, ketika warga gampong induk dan warga Komplek Kesehatan bahu membahu menyelesaikan pembangunan pagar Musalla Al-Ikhlas, Ahad 12 Oktober 2025.
Musalla yang telah berdiri sejak sepuluh tahun lalu itu kini mulai tampak lebih lengkap berkat kolaborasi hangat antara warga setempat. Tanpa sekat, mereka bekerja bersama, dari mencampur semen hingga menata batu bata demi menyempurnakan rumah ibadah yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial warga komplek.
“Alhamdulillah, Musalla ini sudah berdiri selama 10 tahun, tapi masih banyak sarana yang belum lengkap. Dengan adanya sinergi antara warga gampong dan warga komplek, Insya Allah semua kebutuhan bisa segera terpenuhi,” ujar Kumaidi, S.Pd.I, Imam Musalla Al-Ikhlas Komplek Kesehatan.
Gotong royong kali ini bukan hanya bentuk solidaritas warga, tetapi juga simbol kuatnya kolaborasi lintas komunitas. Dukungan pun datang dari berbagai pihak, termasuk dari Bupati Aceh Besar, H. Muharram Idris (Syeh Muharram) yang sebelumnya telah memberikan bantuan 50 sak semen untuk mempercepat penyelesaian sarana fisik musalla tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Syeh Muharram yang telah memberikan dukungan nyata bagi pembangunan musalla ini. Bantuan tersebut sangat berarti bagi warga,” ungkap Didi Sherman, tokoh masyarakat yang juga pegawai medis di RSU Meuraxa Banda Aceh.
Menurut Didi, kebersamaan seperti ini menjadi contoh positif bahwa keharmonisan antara warga asli dan warga pendatang dapat tumbuh subur jika dibangun atas dasar saling menghargai dan kepedulian sosial.
Pantauan MITRABERITA.NET di lapangan menunjukkan, puluhan warga tampak antusias mengikuti kegiatan gotong royong sejak pagi hingga siang hari. Tua muda, laki-laki maupun perempuan, ikut berkontribusi menyelesaikan pagar Musalla Al-Ikhlas.
Keharmonisan yang terjalin di Gampong Leu Ue menjadi contoh nyata semangat “meuseuraya” (gotong royong) yang telah menjadi tradisi kuat di masyarakat Aceh. Sinergi ini diharapkan mampu mempercepat penyempurnaan musalla sekaligus mempererat hubungan sosial antara warga komplek dan masyarakat gampong induk.
“Inilah wajah sejati Aceh Besar, masyarakat yang rukun, peduli, dan saling menguatkan dalam kebaikan,” tutup Kumaidi, senyum dan rasa syukur.
Editor: Redaksi