MITRABERITA.NET | Dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025, komunitas Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) menyelenggarakan kegiatan dengan dua inovasi edukatif yang menggabungkan budaya lokal dan isu kekinian.
Pada momen Hari Anak Nasional 2025 itu, pihaknya mengadakan permainan tradisional EKSIS dan musikalisasi puisi tentang kecanduan gawai. Kegiatan itu berlangsung di arena Car Free Day Banda Aceh, Ahad 20 Juli 2025.
GEN-A memperkenalkan EKSIS (Engklek Edukasi Sehat & Islami), sebuah permainan lompat engklek yang dimodifikasi menjadi sarana belajar interaktif.
Anak-anak diajak menjawab kuis seputar kesehatan, adab Islam, hingga manajemen emosi, sambil bergerak aktif dan bersosialisasi. “EKSIS tidak hanya mengasah fisik, tapi juga karakter dan spiritualitas anak sejak dini,” ujar Direktur Eksekutif GEN-A, dr. Imam Maulana.
GEN-A juga menyuguhkan puisi edukatif berjudul “Terperangkap dalam Layar”, yang menyentil persoalan kecanduan gawai pada anak-anak dan remaja.
Dibalut iringan gitar akustik, puisi karya dr. Imam tersebut menggugah emosi para pengunjung dan menyadarkan pentingnya membatasi layar demi kesehatan mental keluarga.
Pesan dalam puisi ini sederhana tapi mendalam: gawai hanya alat, bukan penguasa hidup. Edukasi, interaksi, dan seni perlu mendapat ruang lebih luas dalam kehidupan anak.
Acara ini juga didukung oleh kolaborasi lintas sektor, melibatkan IDAI Aceh, Dinkes Banda Aceh dan Aceh Besar, DISPORA, Unicef, Scandic Kids, APA, BKKBN, IBN, dan BP2ASI.
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal juga ikut bersama ribuan warga memadati lokasi, menyaksikan berbagai layanan kesehatan gratis hingga konseling psikologis anak.
“Perayaan HAN bukan sekadar seremonial. Ini investasi sosial untuk masa depan Aceh,” kata Illiza Sa’aduddin Djamal, yang turut memberikan pesan dukungan.
GEN-A menegaskan komitmennya membentuk generasi Aceh yang cerdas, sehat, dan tangguh secara emosional dalam menghadapi tantangan dunia digital.
Editor: Tim Redaksi
