MITRABERITA.NET | Suasana haru menyelimuti kediaman Azwar Abubakar, di Jalan Sudirman, Gampong Geuceu Iniem, Banda Aceh, pada Ahad 16 November 2025, ketika para pengurus Forum Silaturrahmi Aceh Rayeuk (Forsiar) datang bertakziah untuk mengenang kepergian Tezar Azwar, tokoh muda Aceh Rayeuk yang wafat pada Rabu 29 Oktober 2025 lalu.
Tezar, yang dikenal sebagai figur publik aktif dalam kegiatan sosial dan politik, merupakan mantan Anggota DPRA periode 2019–2024 dan salah satu pengurus Forsiar. Ia juga putra dari mantan Menteri PAN-RB dan Plt. Gubernur Aceh, Azwar Abubakar.
Rangkaian takziah diawali dengan pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh Tgk. Rusdi, sosok Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar. Acara berlangsung khidmat dengan dipandu oleh Zahrol Fajri, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh.
Sejumlah tokoh penting Aceh turut hadir, antara lain: H. Muharram Idris (Syech Muharram) – Bupati Aceh Besar & Ketua Umum Forsiar; Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag – Rektor UIN Ar-Raniry & Ketua Harian Forsiar; Prof. Dr. Ir. Marwan, IPU – Rektor USK Darussalam.
Hadir juga para anggota DPRA: Drs. H. Abdurrahman Ahmad, Hasballah, Dr. Ansari Muhammad, H. Ilmiza Sa’duddin Djamal, serta sejumlah tokoh Aceh lainnya.
Dalam sambutannya, Azwar Abubakar menyampaikan penghargaan mendalam atas kehadiran keluarga besar Forsiar yang datang memberi dukungan moral kepada keluarganya.
“Atas nama orang tua almarhum, saya menyampaikan terima kasih atas kunjungan ini. Kami sudah mengikhlaskan. Kepergian Tezar adalah ketetapan Allah SWT. Tidak ada tangis di keluarga, yang ada hanya derai air mata,” ujar Azwar dengan suara bergetar.
Ia juga memohon doa bagi anaknya serta membuka pintu maaf seluas-luasnya atas segala kekhilafan almarhum selama hidup.
Sementara itu, Ketua Umum Forsiar yang diwakili Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag mengungkapkan kehilangan mendalam atas kepergian Tezar.
“Beliau adalah sahabat dan kader terbaik Forsiar. Tezar adalah tokoh muda yang berdedikasi, berkontribusi besar bagi masyarakat Aceh Rayeuk,” ucap Prof. Mujiburrahman.
Ia juga mengajak keluarga dan hadirin untuk mengambil hikmah dari musibah tersebut.
“Semoga keluarga diberi kekuatan dan kesabaran. Musibah ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT,” tutupnya.
Kehadiran para tokoh dan pengurus Forsiar menjadi bentuk solidaritas serta penghormatan terakhir kepada almarhum Tezar Azwar, sosok muda yang dikenal berkarakter hangat dan aktif membangun jaringan sosial di Aceh.
Penulis: Hidayat Pulo| Editor: Redaksi













