MITRABERITA.NET | Warga Aceh Timur dikejutkan dengan peristiwa kebakaran kantor camat dan kantor geuchik yang diduga sebagai dibakar oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab.
Kepolisian Aceh Timur juga telah menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan terkait kebakaran fasilitas negara tersebut, namun sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut.
Belum diketahui siapa pelaku dan motif dibalik dugaan pembakaran fasilitas umum di daerah bekas konflik bersenjata tersebut, ditengah kehidupan sehari-hari masyarakat yang sudah terbiasa hidup damai.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, Iptu Adi Wahyu Nurhidayat, yang dikonfirmasi sejak Rabu 25 Desember 2024, hingga saat ini belum menanggapi pertanyaan wartawan.
Adi yang dikonfirmasi wartawan via WhatsApp terlihat bungkam alias belum merespon. Sementara publik bertanya-tanya siapa oknum tidak bertanggungjawab yang sangat pengecut membakar fasilitas negara pada saat keadaan sepi.
Parahnya lagi, kebakaran itu sudah terjadi dua kali, pertama yang dibakar yaitu Kantor Camat Darul Falah, Kabupaten Aceh Timur pada September 2024 lalu. Meskipun polisi menurunkan tim penyelidikan, sampai sekarang belum ada informasi siapa pelakunya.
Terbaru, kebakaran di kantor geuchik Keude Blang, Kecamatan Darul Falah, pada 24 Desember 2024. Polres Aceh Timur juga telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan, namun lagi-lagi belum ada informasi terkait hasil penyelidikan.
Seperti dilansir sejumlah media, kebakaran tersebut diketahui polisi setelah adanya warga yang melaporkan, tidak lama setelah melihat asap tebal di kantor geuchik, pada Selasa 24 Desember lalu.
Warga mengetahui kebakaran pada saat melintas di dekat Kantor Geuchik Keude Blang, sehingga melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.
Sebelumnya, Ketua YLBH Cahaya Keadilan Rakyat Aceh (CaKRA) Fakhrurrazi SH, mendesak Polres Aceh Timur segera menangkap pelaku pembakaran Kantor Camat Darul Falah dan Kantor Geuchik Keude Blang yang terjadi beberapa hari lalu.
Fakhrurrazi yang juga seorang Advokat itu menilai bahwa tindakan oknum yang berani merusak fasilitas negara tersebut akan berdampak negatif terhadap kondisi kehidupan masyarakat setempat.
Bahkan, Fakhrurrazi mengungkapkan kekhawatirannya terkait tindakkan tidak bertanggungjawab yang berani membakar fasilitas negara, karena bisa saja ke depan justru semakin tidak terkendali.
“Polisi harus segera mengungkap pelaku dan motif di balik pembakaran ini. Kita tidak ingin ini menjadi preseden buruk yang menandakan adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan di Aceh Timur,” kata Fakhrurrazi dalam keterangan persnya, Selasa malam 24 Desember 2024.
