MITRABERITA.NET | Dua pemuda terbaik Aceh, Imam Maulana dan Shabrina Masturah, resmi terpilih sebagai Duta Pemuda Indonesia 2025 dalam program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.
Keduanya akan menjalani program nasional yang berlangsung pada 3–17 Oktober 2025. Imam Maulana ditempatkan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, sementara Shabrina Masturah akan bertugas di Kabupaten Gianyar, Bali.
Sebagai Duta Pemuda Indonesia asal Aceh, mereka akan melaksanakan misi pengabdian sosial, memperkuat jejaring kepemudaan, serta mempromosikan budaya Aceh di tingkat nasional.
Mengusung semangat “Bergerak, Bersatu, Berprestasi”, Imam dan Shabrina diharapkan mampu menjadi jembatan persahabatan antarprovinsi sekaligus memperkuat citra pemuda Aceh yang berkarakter, berdaya, dan berprestasi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Aceh, Syarifah Irma Henni, menyampaikan apresiasi tinggi atas terpilihnya kedua delegasi tersebut.
“Kami bangga kepada Imam dan Shabrina. Semoga pengalaman PPAP ini memperkuat kepemimpinan mereka dan melahirkan kontribusi nyata bagi pemuda Aceh. Kami amanahkan untuk menjaga nama baik Aceh di tingkat nasional,” ujarnya.
Dukungan serupa datang dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal. “Budaya Aceh adalah identitas yang harus terus diperkenalkan. Melalui PPAP, kami berharap para delegasi dapat menjadi duta budaya sekaligus mempererat ikatan persaudaraan bangsa,” ungkapnya.
Disbudpar Aceh juga memberikan dukungan nyata berupa penyediaan pakaian adat dan bahan promosi budaya yang akan dibawa Imam dan Shabrina selama mengikuti rangkaian PPAP.
Selain pemerintah, dukungan moral juga datang dari Alumni PPAP Aceh 2024, yakni Hafizh Aqram dan Nur Aida Rossa, yang turut mendampingi Imam dan Shabrina dalam masa persiapan.
“PPAP adalah ruang belajar kepemimpinan, keberagaman, dan toleransi. Saya yakin mereka mampu membawa perubahan baik bagi pemuda Aceh,” ujar Hafizh.
Sementara Nur Aida menambahkan, “Menjadi delegasi bukan hanya kebanggaan, tetapi juga amanah. Imam dan Shabrina adalah role model generasi muda Aceh.”
Profil Singkat Delegasi Aceh 2025
1. Imam Maulana
Seorang dokter umum, alumni FK USK 2015, dan mahasiswa S2 Ilmu Kebencanaan FK USK. Ia juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A).
Aktif dalam pemberdayaan pemuda, pelatih tari tradisional Likok Pulo, serta pegiat seni Nandong Smong sebagai edukasi kebencanaan.
“PPAP bukan hanya bertukar budaya, tetapi juga belajar dari masyarakat dan membawa pulang semangat kolaborasi untuk Aceh,” tegas Imam Maulana melalui keterangan tertulis kepada media ini, Kamis 2 Oktober 2025.
2. Shabrina Masturah
Seorang dokter umum, alumni FK USK 2019, serta Expert Trainer CIMSA Indonesia. Ia aktif membina soft skills pemuda di berbagai daerah dan memiliki kecintaan mendalam terhadap seni tari Aceh, seperti Ratoh Jaroe, Likok Pulo, Pho, Peumulia Jamee, dan Meuseukat.
“Aceh memiliki warisan budaya kaya. Saya ingin memperkenalkannya sebagai simbol persaudaraan bangsa,” ujar Shabrina penuh semangat.
PPAP sendiri adalah program strategis Kemenpora RI yang mempertemukan pemuda dari seluruh Indonesia melalui kegiatan live-in, diskusi kebangsaan, lokakarya keterampilan, pertukaran budaya, hingga aksi sosial.
Program tersebut menjadi wadah pembelajaran kepemimpinan sosial, kebhinekaan, dan gotong royong bagi generasi muda.
Dengan dukungan penuh pemerintah dan masyarakat Aceh, Imam Maulana dan Shabrina Masturah diharapkan mampu menjadi teladan pemuda berkarakter.
Mereka bukan hanya membawa nama Aceh, tetapi juga berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. “Dari Aceh, untuk Indonesia.”
Editor: Redaksi