MITRABERITA.NET | Dalam acara tasyakur kelulusan santri Dayah Ruhul Falah Samahani, Ketua STIS Al-Aziziyah Sabang, Dr. Tgk Muslem Hamdani, MA, menyampaikan pesan penting kepada para santri, pada Jumat 30 Mei 2025.
Menurutnya, proses belajar mungkin telah selesai bagi mereka yang lulus di dayah, namun tanggung jawab baru justru dimulai saat mereka kembali ke tengah masyarakat.
Sebagai orator ilmiah dalam acara tersebut, Dr. Muslem menyampaikan ilmu yang diperoleh selama mondok di dayah harus diterjemahkan dalam tindakan nyata dan akhlak mulia ketika kembali ke lingkungan sosial.
“Saat kalian pulang, bawa nama baik dayah dan bawa harapan orang tua. Jangan sia-siakan pengorbanan mereka. Jangan kecewakan harapan mereka. Jadilah penyejuk hati dan penerang kubur mereka kelak,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan seorang santri bukan hanya diukur dari seberapa banyak ilmu yang dihafal, tapi seberapa besar ia mampu mengamalkan ilmu dan menjaga marwah dayah di tengah masyarakat.
Dr. Muslem juga menekankan pentingnya kesadaran diri bahwa menjadi santri bukan hanya soal belajar agama, tetapi juga membentuk diri menjadi pribadi yang amanah, tangguh, dan bertanggung jawab terhadap masa depan dirinya dan orang tuanya.
“Santri jangan hanya pandai membaca kitab, tapi juga harus menjadi anak yang tahu diri, tahu balas budi. Kalau tidak bisa membahagiakan orang tua dengan harta, bahagiakan mereka dengan akhlak,” ujarnya.
Menurutnya, masa setelah kelulusan adalah babak baru perjuangan hidup di mana ilmu dan akhlak harus menjadi bekal dalam menghadapi tantangan dunia nyata.
Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan penyerahan ijazah kepada santri berprestasi, serta pemberian cenderamata kepada narasumber.
Pimpinan Dayah Ruhul Falah, Tgk. Muhammad Hafiz, SE, mengapresiasi kehadiran Dr. Muslem dan menyebut orasinya memberikan wejangan ruhani yang sangat dibutuhkan oleh para santri yang akan mengemban amanah baru di masyarakat.
Penulis: Hidayat | Editor: Redaksi