Donald Trump Berusaha Kosongkan Gaza

Warga Palestina meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel. Foto: Ilustrasi - Hatem Moussa/AP Photo

MITRABERITA.NET | Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa ia ingin melihat Yordania, Mesir dan negara-negara Arab lainnya meningkatkan jumlah pengungsi Palestina dari Jalur Gaza.

Keinginan Trump ini berpotensi memindahkan cukup banyak penduduk Gaza dan akan membersihkan wilayah tersebut dari penduduk Palestina yang sekian lama berperang mempertahankan wilayah itu.

Keinginan Trump itu disampaikan dalam sesi tanya jawab selama 20 menit dengan wartawan di pesawat Air Force One, pada Sabtu. 

Trump juga mengatakan bahwa dia telah mengakhiri larangan pendahulunya untuk mengirimkan bom seberat 2.000 pon ke Israel.

Hal ini menghilangkan titik tekanan yang dimaksudkan untuk mengurangi korban sipil selama perang Israel dengan kelompok pembebasan Palestina di Gaza, yang kini terhenti oleh gencatan senjata.

“Kami melepaskannya hari ini. Mereka sudah lama menunggunya,” kata Trump tentang bom tersebut, seperti dilansir dari Republika, pada Ahad 26 Januari 2025.

Ketika ditanya mengapa ia mencabut larangan terhadap bom-bom tersebut, Donald Trump menjawab, “Karena mereka membelinya.”

Trump mengatakan dia telah menelepon Raja Abdullah II dari Yordania pada hari sebelumnya dan akan berbicara pada Ahad dengan Presiden Abdel Fattah el-Sissi dari Mesir.

“Saya ingin Mesir menerima orang-orangnya,” tegasnya.

“Anda berbicara tentang kemungkinan satu setengah juta orang, dan kami hanya membersihkan semuanya dan berkata, ‘Anda tahu, ini sudah berakhir.’”

Trump mengatakan bahwa dia memuji Yordania karena menerima pengungsi Palestina dan dia mengatakan kepada raja, “Saya ingin Anda menerima lebih banyak pengungsi, karena saya melihat seluruh Jalur Gaza saat ini, dan kondisinya berantakan. Benar-benar berantakan.”

Perpindahan penduduk secara drastis akan bertentangan dengan identitas Palestina dan hubungannya yang erat dengan Gaza.

Meski begitu, Trump mengatakan wilayah yang meliputi Gaza, telah memiliki banyak sekali konflik selama berabad-abad.

“Sesuatu harus terjadi,” kata Trump.

“Tetapi saat ini, itu benar-benar sebuah situs pembongkaran. Hampir semuanya hancur, dan orang-orang sekarat di sana,” tambahnya.

Dia menambahkan: “Jadi, saya lebih suka terlibat dengan beberapa negara Arab, dan membangun perumahan di lokasi berbeda, di mana mereka mungkin bisa hidup damai demi perubahan.”

Terkait pernyataan Trump tersebut, belum ada komentar langsung dari kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sementara itu, kelompok pejuang Palestina mengecam pernyataan Trump yang dianggap sengaja ingin merelokasi warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania. Mereka menyebut saran Trump sebagai dorongan “kejahatan perang”.

“Usulannya termasuk dalam kerangka mendorong kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan dengan memaksa rakyat kami meninggalkan tanah mereka,” ungkap Jihad Islam Palestina (PIJ).

Dalam pernyataannya, mereka menegaskan bahwa keinginan Trump sejalan dengan agenda terburuk dari kelompok ekstrim Zionis.

Trump dinilai sengaja ingin menyangkal keberadaan rakyat Palestina, keinginan dan hak-hak warga Palestina. Selain itu, mereka meminta kepada Mesir dan Yordania untuk menolak rencana tersebut.