MITRABERITA.NET | Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons kondisi gawat darurat yang dialami seorang pasien di Banda Aceh, pada Senin 12 Mei 2025.
Padahal lokasi kejadian hanya berjarak sekitar satu kilometer dari kantor PSC. Kritik tajam terhadap buruknya layanan darurat medis ini disampaikan Zainal, keluarga pasien yang menderita sesak napas parah hingga nyaris tak sadarkan diri.
Baca: Pasien Darurat di Banda Aceh Kecewa dengan Layanan Ambulans PSC 119 Aceh
Kasus tersebut juga mendapat respon langsung dari pihak Ombudsman perwakilan Aceh. Kepala Ombudsman dalam keterangan kepada media menjelaskan pihaknya telah menghubungi pengelola PSC 119 Provinsi Aceh.
Dalam grup Forum WP3 Aceh, Ombudsman juga mengakui telah menghubungi pengelola dan mengungkap rahasia mengejutkan tentang PSC 119 Aceh yang ternyata mengaku tidak memiliki anggaran.
“Menurut keterangan beliau, sejak akhir 2023 PSC 119 Provinsi Aceh memberi layanan pada hari dan jam kerja saja, dikarenakan kendala anggaran,” ungkap pihak Ombudsman perwakilan Aceh.
Walupun demikian, Ombudsman meminta kepada Pengelola PSC 119 Provinsi Aceh untuk merespon keluhan dan menyampaikan informasi jam layanan kepada masyarakat.
“Mengingat fungsi vital PSC 119, Ombudsman akan mengupayakan utk berkoordinasi kembali dengan Pemerintah Aceh dan DPRA, guna mendorong percepatan usulan PSC 119 Provinsi menjadi UPT, agar dapat melayani masyarakat sesuai dengan fungsi tugasnya.”
Penulis: Hidayat | Editor: Redaksi
