MITRABERITA.NET | Banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh menyebabkan kerusakan serius pada fasilitas pendidikan, terutama di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya. Sejumlah sekolah tidak dapat difungsikan karena bangunan rusak berat, bahkan tertimbun lumpur.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, S.Pd., MSP, meninjau langsung kondisi sekolah-sekolah terdampak pada Sabtu 29 November 2025. Ia meninjau SMAN 1 Muara Tiga, SMAN 1 Mutiara, SMAN 1 Padang Tiji, SMAN 1 Meureudu, SMAN 2 Meureudu, SMAN 1 Peukan Pidie, dan beberapa sekolah lainnya.
Kerusakan terparah ditemukan di SMAN 2 Meureudu, di mana seluruh bangunan tertimbun lumpur hampir dua meter, membuat proses belajar-mengajar mustahil dilakukan dalam waktu dekat.
Dalam kunjungannya di SMAN 1 Beureunuen, Pidie, Murthalamuddin menyampaikan duka mendalam atas musibah yang menimpa guru, siswa, dan tenaga kependidikan. Ia mengajak seluruh civitas pendidikan, SMA, SMK, hingga SLB, untuk menggalang donasi uang maupun barang demi membantu warga pendidikan yang terdampak.
“Dari Beureunuen ini, saya menyerukan kepada semua civitas pendidikan untuk bersatu mengumpulkan donasi guna meringankan beban guru, siswa, dan tenaga kependidikan,” ujarnya.
Ia juga mengimbau seluruh sekolah menggelar gotong royong massal membersihkan fasilitas pendidikan agar pembelajaran dapat kembali berjalan.
“Gotong royong adalah wujud solidaritas sekaligus amal ibadah. Ini mempererat kebersamaan kita sebagai insan pendidikan,” tambahnya.
Murthalamuddin menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Aceh telah mengerahkan seluruh pejabat, termasuk sekretaris, kepala bidang, kepala cabang dinas, hingga staf, untuk mendata kerusakan dan memastikan kebutuhan penanganan dapat segera dipenuhi.
Ia berharap gerakan kepedulian ini menjadi cermin karakter masyarakat Aceh yang dikenal dermawan dan saling membantu, sebagaimana teladan para pejuang Aceh di masa lalu.
Editor: Redaksi
