MITRABERITA.NET | Dalam kondisi panik, pasukan Militer Israel dilaporkan mengungsi dan bersembunyi di rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat, mengusir paksa pemilik rumah demi menjadikan tempat tinggal mereka sebagai barak perlindungan darurat.
Menurut sejumlah sumber lokal, sedikitnya 17 rumah warga Palestina di kota-kota seperti Rummana, Anin, Jalboun, dan dekat Jenin, telah diambil alih secara sepihak oleh Tentara Israel.
Beberapa rumah lainnya di selatan Hebron juga mengalami nasib serupa. Total lebih dari 50 warga, termasuk anak-anak, terusir dari rumah mereka dengan alasan keamanan militer Israel.
Namun yang terjadi di lapangan jauh dari sekadar pengamanan. Seorang saksi mata mengaku mendapat perlakuan brutal saat menanyakan lamanya pasukan akan tinggal di rumah mereka.
Warga Palestina mengungkap bahwa ketakutan mulai merasuki tentara Israel setelah hujan rudal dari Iran menggempur wilayah-wilayah strategis pendudukan zionis.
“Tentara memukuli saya, saudara saya, sepupu saya, setidaknya selama satu jam,” ujarnya, seperti dikutip dari Middle East Eye.
Ia juga mengungkap bahwa akibat kekerasan itu, ia dan saudaranya harus menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Tak hanya pengusiran, tentara Zionis juga merusak isi rumah warga yang dijadikan tempat persembunyian.
Ketika para penghuni kembali setelah pasukan pergi, mereka mendapati perabotan rusak parah dan coretan mengancam di dinding rumah mereka.
“Terima kasih, kami akan kembali,” demikian pesan yang ditinggalkan, yang dianggap untuk terus menghidupkan ketakutan dan trauma, terutama bagi anak-anak Palestina.
Wali Kota Tepi Barat, Hassan Subaihat, mengungkapkan bahwa sejak 13 Juni, ketika Israel memulai serangan besar ke Iran, sebanyak 12 rumah warga telah disita dengan dalih keamanan.
Situasi ini terjadi dalam konteks meningkatnya konflik antara Iran dan Israel. “Apa yang terjadi bukanlah pengamanan, tapi pendudukan dalam bentuk yang lebih agresif,” ujarnya.
Setelah Israel menggempur fasilitas nuklir dan lokasi strategis di Iran, negara pimpinan Ayatollah Ali Khamenei itu membalas dengan meluncurkan ratusan rudal ke jantung pertahanan Israel.
Gempuran rudal tersebut menembus hingga ke wilayah-wilayah sensitif, memaksa tentara Israel mencari perlindungan di tempat-tempat tak biasa, termasuk rumah-rumah warga Palestina yang telah mereka duduki selama puluhan tahun.
Kekhawatiran semakin merajalela karena tidak ada yang tahu kapan rumah mereka akan kembali dirampas atau dijadikan bunker baru oleh pasukan tentara yang penakut itu.
Editor: Tim Redaksi