China Tolak Rencana Donald Trump Relokasi Warga Gaza

China Tolak Rencana Donald Trump Relokasi Warga Gaza. Foto: Ilustrasi - Reuters/ Thomas Peter

MITRABERITA.NET | Pemerintah China secara tegas menolak rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dikabarkan ingin mengambil kendali atas Gaza dan merelokasi warganya ke negara lain.

Beijing menegaskan bahwa Gaza adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Palestina dan bukan alat tawar-menawar dalam permainan politik internasional.

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers resmi yang mengutip laporan Middle East Eye.

“Gaza milik rakyat Palestina. Ini adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah Palestina, bukan alat tawar-menawar untuk permainan politik, apalagi menjadi mangsa bagi yang kuat,” tegas Guo Jiakun.

China juga mengutuk kondisi mengenaskan yang dialami warga Gaza akibat konflik berkepanjangan.

Menurut Guo, perang telah meninggalkan kehancuran dan penderitaan luar biasa, sehingga komunitas internasional—terutama negara-negara besar—harus bersatu untuk membantu rekonstruksi, bukan justru memperburuk situasi.

“Komunitas internasional harus bergandengan tangan untuk menjadikan Gaza lebih baik dengan memberikan bantuan kemanusiaan dan mendukung rekonstruksi, bukan semakin memperparah keadaan,” lanjutnya.

Penolakan Keras terhadap Wacana Relokasi

Rencana Trump terkait Gaza menimbulkan kontroversi besar di panggung internasional. Presiden AS tersebut dikabarkan memiliki gagasan untuk mengambil kendali atas Gaza dan memindahkan penduduk Palestina ke negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania, bahkan Indonesia.

Namun, usulan ini mendapat kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk negara-negara Arab dan organisasi internasional. Banyak yang menilai langkah tersebut sebagai bentuk pembersihan etnis dan pelanggaran hak asasi manusia.

China juga menegaskan kembali prinsip “Palestina yang diperintah oleh rakyat Palestina” sebagai pedoman utama dalam tata kelola Gaza pasca-konflik.

Beijing juga meneguhkan dukungannya terhadap solusi dua negara sebagai jalan utama untuk mencapai perdamaian yang adil dan permanen bagi Israel dan Palestina.

“China siap bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mewujudkan solusi dua negara sebagai jalan fundamental ke depan. Kami mendukung penyelesaian politik yang adil bagi Palestina, yaitu dengan mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” tegas Guo Jiakun.

Sejarah Kontroversi Kebijakan Trump di Timur Tengah

Rencana Trump mengenai Gaza menjadi sorotan karena kebijakan-kebijakannya sebelumnya terkait Timur Tengah juga menuai kontroversi besar.

Pada 2017, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan memindahkan Kedutaan Besar AS ke kota tersebut, yang memicu kemarahan dunia Arab dan memperburuk konflik Israel-Palestina.

Kini, dengan wacana pengambilalihan Gaza dan pemindahan penduduk Palestina, kebijakan Trump kembali memicu kritik tajam.

Banyak pihak menilai bahwa langkah ini hanya akan memperdalam krisis kemanusiaan di wilayah tersebut dan semakin menjauhkan solusi damai yang berkeadilan bagi Palestina.

China, sebagai salah satu pemain utama dalam politik global, menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas kawasan dan memastikan bahwa hak-hak rakyat Palestina tetap terjamin dalam penyelesaian konflik yang adil.