Bukan Sekadar Tren: Investasi Jadi Gaya Hidup Finansial Generasi Muda

Ilustrasi investasi. Foto: Kupas Tuntas

MITRABERITA.NETGenerasi Milenial dan Gen Z kini bukan hanya sekadar melek digital, tapi juga mulai melek finansial. Investasi kini menjelma menjadi bagian dari gaya hidup baru yang tak hanya keren, tapi juga punya dampak jangka panjang bagi masa depan.

Dulu, bicara investasi berarti berbicara soal pasar saham, pialang, atau orang kaya bersetelan jas. Kini, cukup dari aplikasi smartphone, siapa pun bisa mulai investasi dalam waktu lima menit, bahkan hanya dengan modal Rp10.000.

Menurut survei OJK, lebih dari 60% investor baru di Indonesia dalam dua tahun terakhir berasal dari usia 18–35 tahun. Angka ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam cara anak muda memandang keuangan: dari yang konsumtif menjadi produktif dan strategis.

Fenomena ini turut dipicu oleh kemudahan akses, maraknya konten edukasi keuangan di media sosial, serta semangat generasi muda untuk mencapai financial freedom di usia muda. Investasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan.

Tren ini juga tercermin dalam pola konsumsi baru: jika dulu anak muda sibuk membeli barang branded, kini banyak yang mulai menyisihkan penghasilan untuk reksa dana, emas digital, bahkan kripto. Istilah seperti “cuan”, “dividen”, dan “portofolio” pun jadi bahasa sehari-hari.

Namun, perubahan gaya hidup ini juga dibarengi tantangan: banjir informasi dan risiko terjebak investasi ilegal. Oleh karena itu, edukasi dan literasi keuangan tetap menjadi fondasi penting agar gaya hidup ini benar-benar berdampak positif.

Pakar menyarankan agar generasi muda tak hanya mengejar tren, tapi juga mempelajari dasar-dasar keuangan pribadi dan profil risiko mereka. Konsistensi dan disiplin tetap menjadi kunci utama dalam dunia investasi.

Dengan pemahaman yang tepat dan akses teknologi yang mendukung, generasi muda kini punya peluang besar menjadi generasi investor tangguh yang bukan hanya cerdas secara digital, tapi juga finansial.

Editor: Tim Redaksi